Ekpedisi OceanX di Timor-Leste Selesai, Survei Kelautan Paling Komprehensif di Kawasan Ini

Rabu 03-12-2025,09:00 WIB
Reporter : Jeffri Ginting
Editor : Jeffri Ginting

 

Dili, Timor-Leste, Radarseluma.Disway.id - Misi ini mempertemukan para ilmuwan dari KAUST, Universitas Florida, Universitas Australia Barat, dan rekan-rekan dari Timor untuk menyelidiki keanekaragaman hayati, ekologi paus, dan struktur dasar laut di salah satu koridor laut paling dinamis di Segitiga Terumbu Karang.

 

BACA JUGA: 573 PPPK Seluma, Harap Pemkab Seluma Selesaikan Gaji Tertunggak

BACA JUGA: ACES Awards 2025 Hari Kedua Menganugerahi Pemimpin Paling Inspiratif di Asia di Bali

 

Dengan latar belakang Pulau Atauro, OceanXplorer memimpin misi penting di Timor-Leste, memetakan migrasi paus biru dan habitat terumbu karang yang kaya untuk membangun dasar ilmiah baru untuk perlindungan laut.

 

Perdana Menteri Republik Demokratik Timor-Leste, Yang Mulia Kay Rala Xanana Gusmão, mengatakan, "Pemerintah Timor-Leste senang bermitra dengan OceanX dalam ekspedisi bersejarah ini di perairan kami. Penelitian ini telah mengungkap kekayaan keanekaragaman hayati laut kami yang luar biasa dan menyediakan beberapa data ilmiah paling berharga dan komprehensif yang pernah dimiliki negara kami, yang mencakup terumbu karang, ekosistem laut dalam, dan migrasi tahunan paus biru. Temuan ini memberi kami landasan yang kuat untuk konservasi di masa mendatang, termasuk pembentukan taman nasional di sekitar Pulau Atauro."

 

Vincent Pieribone, Co-CEO dan Kepala Ilmuwan OceanX, mengatakan misi ini menandai langkah besar dalam memahami Selat Timor. "Wilayah ini memiliki keanekaragaman spesies dan habitat yang luar biasa, dan tim kami mampu mendokumentasikannya dengan kedalaman dan keluasan yang jarang dimungkinkan di perairan ini. Banyaknya informasi yang dikumpulkan dari lingkungan perairan dalam, perairan tengah, dan pesisir akan mendukung penelitian di tahun-tahun mendatang."

 

Membangun Basis Baru bagi Ilmu Kelautan Timor-Leste

 

Selama empat belas hari operasional, para peneliti memetakan hampir lima ribu kilometer persegi dasar laut dan mencatat lebih dari seratus jam aktivitas berkelanjutan menggunakan ROV dan kapal selam. Penyelaman ini menghasilkan sampel dan citra yang ekstensif dari lereng curam, zona perairan tengah, dan habitat dasar laut dalam yang sebagian besar masih belum dieksplorasi.

Kategori :