LAMPUNG, Radarseluma.Disway.id - CEO Disway Group, Ardiansyah, SH, MH yang juga merupakan salah satu tokoh Bengkulu, memberi saran kepada pemprov bengkulu terkait tambang emas yang akan dibuka di Kabupaten Seluma. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Bengkulu ini, memberi ide agar pemprov Bengkulu Cs (dengan Pemkkot dan Pemkab) harus memiliki saham sampai 30% di tambang emas ini.
BACA JUGA:Banyak Laporan Baterai Bermasalah, 375 Ribu Mobil Hybrid Jeep Direcall, Samsung Penyedia Baterai
BACA JUGA:Pengusutan Jual beli Jabatan di Seluma Masih Berjalan, Dikawal Sampai Tuntas
Pemprov Bengkulu dalam hal ini Gubernur Bengkulu, H. Helmi Hasan harus mengkoordinir Pemkot dan pemkab, dalam bentum BUMD. ''Gubernur Bengkulu harus mengkoordinir walikota dan Bupati se Provinsi Bengkulu. Lalu menanamkan modal di tambang emas ini sebesar 30 persen. Dalam bentuk BUMD,''jelasnya.
Tujuannya, agar kedepannya pemprov dan Pemkot serta pemkab bisa tajir melintir menikmati hasil usaha dari tambang emas ini.
''Kalau merujuk pada pengelolaan Migas, daerah penghasil mendapatkan saham 10%. Pola ini daerah tidak perlu menyetorkan saham. Pembayaran saham dipotong dari pembagian deviden. Tapi kalau tambang emas menurut hemat saya, bisa lebih besar. Bisa 20 sampai 30%,''jelas pria yang juga Advokat ini.
Untuk skala menengah investasi emas membutuhkan investasi sekitar 500 miliar. Konsosium 10 kabupaten kota pluas Pemprov, dirasa bisa mengumpulkan jumlah 500 miliar tersebut. ''Saya rasa Gubernur Bengkulu bisa mengumpulkan 500 miliar itu,''jelasnya.
Dikatakan mantan wartawan Rakyat Bengkulu ini, Gubernur bisa menggunakan skema KPBU. ''Kalau ini berjalan, maka Bengkulu akan tajir melintir kedepannya,''jelasnya.