Tujuan Allah Menciptakan Neraka: Keadilan dan Peringatan

Kamis 30-10-2025,14:25 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Dalam ajaran Islam, keberadaan neraka bukanlah tanpa tujuan. Allah SWT menciptakan neraka sebagai bentuk keadilan Ilahi bagi makhluk-Nya yang durhaka, sekaligus sebagai peringatan keras agar manusia tidak tergelincir dalam kemaksiatan. Neraka adalah tempat yang disediakan bagi orang-orang yang menolak kebenaran, mengingkari perintah Allah, dan hidup dengan sombong di muka bumi tanpa taubat.

1. Neraka sebagai Wujud Keadilan Allah SWT Setiap amal manusia, baik atau buruk, pasti mendapatkan balasannya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْئًا وَلَٰكِنَّ النَّاسَ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, akan tetapi manusia itulah yang menzalimi diri mereka sendiri.” (QS. Yunus: 44)

Ayat ini menegaskan bahwa Allah tidak pernah berbuat zalim. Penciptaan neraka justru merupakan bukti nyata dari keadilan-Nya. Setiap orang yang berbuat dosa dan kezaliman tanpa taubat akan mendapat balasan yang setimpal. Tanpa adanya neraka, keadilan di akhirat tidak akan terwujud; karena di dunia sering kali kejahatan tidak mendapatkan hukuman yang layak.

Rasulullah SAW bersabda:

"الْجَنَّةُ جَزَاءٌ لِمَنْ أَطَاعَ اللَّهَ، وَالنَّارُ جَزَاءٌ لِمَنْ عَصَى اللَّهَ"

Artinya: “Surga adalah balasan bagi orang yang taat kepada Allah, dan neraka adalah balasan bagi orang yang durhaka kepada Allah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Hadis ini menjelaskan bahwa surga dan neraka adalah dua tempat pembalasan yang menunjukkan kesempurnaan keadilan Allah. Tidak ada satu amal pun, sekecil apa pun, yang akan luput dari perhitungan.

BACA JUGA:Hakikat Neraka dalam Islam: Tempat Pembalasan yang Nyata

2. Neraka Sebagai Peringatan dan Pengingat Selain menjadi tempat pembalasan, Allah SWT juga menjadikan neraka sebagai peringatan bagi manusia yang masih hidup, agar mereka senantiasa berhati-hati dan tidak melampaui batas. Allah SWT berfirman:

فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

Artinya: “Maka peliharalah dirimu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; yang disediakan untuk orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 24)

Ayat ini adalah peringatan tegas agar manusia menjaga diri dari perbuatan dosa dan kekafiran. Neraka bukan hanya ancaman bagi orang kafir, tetapi juga bagi orang beriman yang lalai dan terus berbuat maksiat tanpa penyesalan.

Dengan adanya peringatan ini, manusia diharapkan berpikir dan kembali kepada jalan yang benar, sebelum datang hari di mana penyesalan tidak lagi berguna.

3. Penciptaan Neraka untuk Menguji Keimanan Manusia Allah SWT menciptakan surga dan neraka sebagai bagian dari ujian kehidupan dunia. Keduanya menjadi tujuan akhir yang menentukan hasil perjalanan manusia. Allah berfirman:

لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

Artinya: “Agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang paling baik amalnya.” (QS. Al-Mulk: 2)

Dengan adanya ancaman neraka, manusia diuji sejauh mana ia benar-benar takut kepada Allah (takwa) dan mampu menahan diri dari dosa. Ketika seseorang mampu menjauhi maksiat karena takut neraka, maka itu bukti bahwa imannya masih hidup dan hatinya masih sadar akan akhirat.

BACA JUGA:Inilah Pintu-Pintu Neraka dan Calon Penghuninya

4. Neraka Menjadi Bukti Kasih Sayang Allah bagi Hamba yang Mau Bertobat Meskipun neraka begitu mengerikan, namun di balik penciptaannya tersimpan kasih sayang Allah SWT. Allah tidak langsung memasukkan manusia ke neraka tanpa peringatan. Allah telah mengutus para nabi, menurunkan kitab suci, dan memberikan waktu bagi manusia untuk bertobat.

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا

Artinya: “Katakanlah (wahai Muhammad): Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa.” (QS. Az-Zumar: 53)

Ayat ini menjadi penegasan bahwa sebelum seseorang merasakan azab neraka, Allah telah memberinya banyak kesempatan untuk kembali. Maka, keberadaan neraka bukan semata untuk menghukum, tetapi juga untuk menyadarkan manusia agar tidak terjerumus lebih dalam ke lembah dosa.

5. Kesimpulan Penciptaan neraka memiliki dua tujuan besar: pertama, sebagai wujud keadilan Allah SWT agar setiap amal mendapatkan balasan yang setimpal; dan kedua, sebagai peringatan bagi manusia agar tidak berpaling dari jalan kebenaran.

Allah tidak menciptakan neraka tanpa hikmah. Ia menjadi peringatan keras bagi yang lalai, dan pengingat bagi yang beriman agar tetap teguh di jalan-Nya. Dengan memahami tujuan penciptaan neraka, semoga kita semua semakin takut untuk berbuat dosa dan semakin giat memperbanyak amal kebaikan, sebelum datang hari di mana penyesalan tidak lagi bermanfaat. (djl)

Kategori :