SINGAPURA, Radarseluma.Disway.id -- TRM Labs hari ini mengumumkan bahwa pihaknya telah menandatangani Memorandum Kolaborasi (Memorandum of Collaboration/MOC) dengan Badan Keamanan Siber Singapura (Cyber Security Agency of Singapore/CSA) untuk memperkuat ketahanan siber nasional melalui intelijen blockchain berteknologi Kecerdasan Buatan (AI).
Berdasarkan MOC, TRM akan memberi CSA akses ke platform intelijen blockchain miliknya dan fitur-fitur AI terkait—termasuk komponen generatif dan penalaran—sekaligus berkontribusi melalui data serta keahlian teknis untuk bersama-sama mengembangkan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional jangka panjang CSA.
BACA JUGA:Chaozhou, Kota Berusia Ribuan Tahun Tuan Rumah Konvensi Internasional Teochew ke-23
BACA JUGA: Hasil Seleksi Baznas Seluma, Diperkirakan Pertengahan Januari 2026
TRM dan CSA akan berkolaborasi untuk mengeksplorasi pengembangan solusi pelacakan blockchain yang memanfaatkan AI agentik guna memantau tingkat eksposur nasional terhadap ransomware di Singapura dengan akurasi yang lebih tinggi. Kolaborasi ini juga bertujuan untuk membangun keterkaitan yang lebih kuat antara aktivitas penyerang di dalam (on-chain) dan di luar jaringan blockchain (off-chain). Dengan demikian, kemampuan lembaga tersebut dalam menggagalkan aktivitas kelompok ransomware dapat meningkat.
Kolaborasi ini hadir pada waktu yang tepat mengingat aktivitas blockchain dan aset digital semakin sering bersinggungan dengan kejahatan siber—mulai dari penipuan canggih dan serangan ransomware hingga penyusupan yang disponsori oleh negara. Laporan Kejahatan Kripto 2025 dari TRM Labs menyoroti perubahan pola dalam peretasan dengan total nilai aliran dana ilegal yang masuk ke alamat mata uang kripto ilegal naik dari USD 37,4 miliar pada tahun 2021 menjadi USD 44,7 miliar pada tahun 2024.
Hal ini menegaskan pentingnya kebutuhan akan kemampuan intelijen yang dapat dengan cepat memetakan perilaku on-chain lintas jaringan. Laporan terbaru CSA, Lanskap Siber Singapura 2024/2025, semakin menegaskan pentingnya bagi lembaga-lembaga untuk terus memantau aktivitas ilegal dalam sistem terdesentralisasi sebagai salah satu pilar utama pertahanan siber nasional.
“Kemitraan dengan CSA merupakan langkah penting dalam menghadirkan teknologi AI mutakhir ke garis terdepan pertahanan siber,” ujar Esteban Castaño, Salah Satu Pendiri dan Direktur Utama TRM Labs. “Kemitraan dengan Badan Keamanan Siber Singapura (Cyber Security Agency of Singapore) ini memperkuat upaya berkelanjutan kami untuk mewujudkan dunia digital yang lebih aman. Upaya tersebut termasuk melalui inisiatif seperti Beacon Network, sistem berbagi intelijen publik-swasta secara real time yang membantu menghentikan aliran dana ilegal. Dengan menggabungkan analitik lintas jaringan blockchain (cross-chain) terdepan di industri dan intelijen blockchain berbasis AI kami dengan keahlian siber Singapura, kami membantu membentuk batas baru bagi kepercayaan dan ketahanan digital.”
“Seiring dengan semakin canggihnya ancaman siber, penting bagi kami untuk membangun kapabilitas AI guna memperkuat pertahanan siber nasional Singapura. Melalui berbagai kemitraan ini, yang mencakup penerapan analisis ancaman berbasis AI Agentik untuk mempercepat deteksi ancaman, hal ini akan memperkuat respons insiden kami terhadap ancaman siber,” ujar Edward Chen, Deputi Kepala Eksekutif (Ketahanan Siber Nasional) di CSA.