Rasulullah SAW dan Umar bin Khattab: Kisah Keteguhan Iman dan Bimbingan Nabi dalam Meneguhkan Hati Umar

Senin 20-10-2025,14:30 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Dalam sejarah Islam, terdapat banyak kisah yang menggambarkan betapa besar pengaruh dan kasih sayang Rasulullah SAW terhadap para sahabatnya. Salah satu kisah yang sarat makna adalah bagaimana Rasulullah SAW menguatkan dan meneguhkan keimanan Umar bin Khattab RA seorang sahabat yang terkenal dengan ketegasan, keberanian, dan keadilan yang luar biasa. Umar bukan hanya dikenal sebagai salah satu khalifah besar setelah wafatnya Rasulullah, tetapi juga sosok yang mengalami perubahan spiritual yang mendalam karena sentuhan bimbingan dan kasih Rasulullah SAW.

Kisah keislaman Umar bin Khattab bukanlah kisah biasa. Ia adalah gambaran nyata tentang bagaimana hidayah Allah SWT turun melalui tangan Rasulullah SAW untuk mengubah hati yang keras menjadi lembut, dan dari musuh Islam menjadi pembela Islam yang paling gagah berani. Dalam perjalanan spiritualnya, Rasulullah SAW memainkan peran penting dalam meneguhkan hati Umar hingga ia menjadi salah satu tiang kekuatan umat Islam.

Awal Perjalanan Umar Menuju Cahaya Islam

Sebelum memeluk Islam, Umar bin Khattab dikenal sebagai sosok yang keras kepala, pemberani, dan sangat menjunjung tinggi tradisi jahiliyah. Ia termasuk salah satu penentang keras dakwah Rasulullah SAW. Namun, Allah SWT telah memilih Umar untuk menjadi salah satu pembela kebenaran. Peristiwa masuk Islamnya Umar bermula ketika ia berniat membunuh Rasulullah SAW. Tetapi di tengah perjalanan, Allah menggugah hatinya dengan kabar bahwa adiknya, Fatimah binti Khattab, telah lebih dahulu memeluk Islam.

Ketika Umar mendatangi rumah adiknya dengan amarah, ia mendapati Fatimah dan suaminya sedang membaca ayat-ayat Al-Qur’an dari surah Thaha. Saat Umar mendengar lantunan ayat tersebut, hatinya bergetar. Firman Allah SWT yang begitu lembut namun kuat menyentuh jiwanya:

طه * مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَى

Artinya: "Thaha. Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu agar engkau menjadi susah." (QS. Thaha: 1–2)

Ayat ini menjadi titik balik bagi Umar. Ia tersentuh oleh kelembutan pesan Allah SWT yang berbeda dari kebencian dan kekerasan yang selama ini ia kenal. Setelah itu, ia meminta untuk bertemu Rasulullah SAW.

BACA JUGA:Rasulullah SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq: Persahabatan Sejati yang Abadi dalam Cinta dan Iman

Pertemuan Pertama Umar dengan Rasulullah SAW

Ketika Umar datang menemui Rasulullah SAW, para sahabat merasa takut, karena mereka tahu betapa kerasnya Umar terhadap Islam sebelumnya. Namun Rasulullah SAW menyambutnya dengan penuh keberanian dan kasih sayang. Nabi mendekatinya, memegang bajunya, dan bersabda:

“أما آن لك يا عمر أن تسلم؟”

Artinya: “Wahai Umar, tidakkah sudah saatnya engkau memeluk Islam?” (HR. Ahmad)

Kata-kata lembut ini menembus hati Umar. Ia pun menjawab dengan penuh ketundukan,

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”

Tangis bahagia pecah di antara para sahabat. Hari itu, kekuatan Islam bertambah besar karena masuknya Umar bin Khattab RA. Rasulullah SAW pun bersabda:

“اللهم أعز الإسلام بأحب الرجلين إليك بعمر بن الخطاب أو بأبي جهل بن هشام.”

Kategori :