Hingga saat ini, progres renovasi rumah baru mencapai sekitar 20 persen. Pekerjaan awal berupa pemasangan batu pondasi telah selesai dilakukan dan pembangunan akan segera berlanjut ke tahap pengerjaan dinding dan struktur atas. Target pembangunan mengacu pada desain rumah tipe Perumnas 36 sederhana namun layak huni, dengan fasilitas dasar yang memadai.
Program renovasi rumah ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat, pemerintah daerah dan para relawan atas kondisi memprihatinkan yang dialami Khaira dan Aprilia. Kedua balita tersebut sebelumnya tinggal di rumah yang tidak layak huni, dengan sanitasi buruk yang diduga menjadi salah satu penyebab infeksi cacing yang mereka derita.
Viralnya kisah Khaira dan Aprilia di media sosial memicu gelombang simpati dan aksi nyata dari berbagai pihak. Tidak hanya bantuan medis dan gizi, keluarga mereka juga mendapatkan dukungan penuh dalam bentuk renovasi tempat tinggal agar anak-anak tersebut bisa pulih dan tumbuh dalam lingkungan yang lebih sehat.
BACA JUGA:Kisah Agung Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW: Perintah Shalat Sebagai Tiang Agama
BACA JUGA:Rasulullah SAW dan Mukjizat Agung Terbelahnya Bulan: Bukti Kekuasaan Allah SWT
Pemerintah daerah bersama relawan dan masyarakat setempat kini terus mengawal proses pembangunan agar berjalan lancar tanpa hambatan lebih lanjut.
"Harapan kami, rumah ini bisa cepat selesai. Anak-anak bisa pulang ke rumah yang lebih layak dan keluarga bisa hidup lebih sehat ke depannya," pungkasnya.(ctr)