Allah SWT berfirman:
إِنَّ ٱلْحَسَنَـٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ
Artinya: “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapuskan kesalahan-kesalahan.” (QS. Hud: 114)
BACA JUGA:Kisah Karomah Menakjubkan: Saat Hewan-hewan Patuh kepada Syaikh Abdul Qadir al-Jailani
Kisah Inspiratif dari Syaikh Abdul Qadir
Diriwayatkan, suatu ketika seorang murid beliau mengeluh karena doanya tak kunjung terkabul. Syaikh Abdul Qadir berkata: “Wahai anakku, jangan engkau meminta kepada Allah dengan lisannya saja, sedang hatimu berpaling dari-Nya. Doa yang sejati adalah jeritan hati yang ikhlas, meski tanpa kata-kata.”
Kisah ini menunjukkan bahwa inti doa bukanlah panjangnya lafaz, tetapi kehadiran hati.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa rahasia doa mustajab menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani mencakup:
1.Ikhlas semata-mata karena Allah.
2.Kerendahan hati dan kesungguhan.
3. Menjaga kehalalan rezeki.
4. Sabar dan tidak tergesa-gesa.
5. Mengiringi doa dengan amal shalih.
Semua ini sejalan dengan dalil Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Dengan mengamalkan rahasia ini, doa seorang hamba akan lebih dekat kepada mustajab.
Doa adalah jembatan antara hamba dan Tuhannya. Ia bukan sekadar permintaan, tetapi wujud penghambaan yang paling dalam. Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani mengajarkan bahwa doa yang mustajab lahir dari hati yang ikhlas, penuh kerendahan, bersih dari dosa, serta disertai amal kebaikan.
Sebagai umat Islam, marilah kita jadikan doa bukan hanya pelengkap ibadah, tetapi inti dari kehidupan. Karena doa yang tulus akan menghadirkan ketenangan jiwa, mendekatkan kita kepada Allah, dan menjadi cahaya di tengah gelapnya ujian dunia. (djl)