Kisah Karomah Menakjubkan: Saat Hewan-hewan Patuh kepada Syaikh Abdul Qadir al-Jailani
Selasa 23-09-2025,15:00 WIB
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan
Radarseluma.disway.id - Kisah Karomah Menakjubkan: Saat Hewan-hewan Patuh kepada Syaikh Abdul Qadir al-Jailani--
Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Dalam sejarah Islam, para wali Allah (auliya’) sering dianugerahi karomah sebagai tanda kemuliaan mereka di sisi Allah. Karomah bukanlah tujuan, melainkan bukti kebenaran iman dan ketakwaan seorang hamba yang sungguh-sungguh mendekatkan diri kepada-Nya. Salah satu tokoh besar yang dikenal memiliki banyak karomah adalah Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, seorang ulama, sufi, dan pendiri tarekat Qadiriyah.
Beliau hidup pada abad ke-5 Hijriah (1077–1166 M) di Baghdad, Irak. Syaikh Abdul Qadir dikenal sebagai sosok zuhud, alim, dan memiliki kedudukan yang tinggi dalam ilmu fikih, tasawuf, serta dakwah. Di antara sekian banyak karomahnya, terdapat kisah yang sangat masyhur tentang hewan-hewan yang tunduk dan patuh kepada beliau, sebuah gambaran nyata bagaimana makhluk Allah tak hanya manusia, tetapi juga binatang, bisa dipengaruhi oleh kemuliaan seorang wali.
Landasan Al-Qur’an dan Hadits tentang Karomah
Karomah merupakan bagian dari akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Allah SWT memberikan karunia istimewa ini kepada hamba-hamba-Nya yang saleh sebagai bentuk pertolongan dan kemuliaan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُو الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
Artinya: "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa." (QS. Yunus: 62–63)
Ayat ini menjadi dasar keyakinan bahwa para wali Allah diberi kemuliaan dan penjagaan. Termasuk di dalamnya karomah, yang bisa berupa hal-hal luar biasa di luar kemampuan manusia biasa.
Nabi Muhammad SAW juga menegaskan dalam sebuah hadits qudsi:
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ
Artinya: "Barang siapa memusuhi wali-Ku, maka sungguh Aku telah menyatakan perang kepadanya." (HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa kedudukan wali sangat mulia. Allah melindungi mereka dengan cara yang kadang terlihat dalam bentuk karomah.
Kisah Karomah: Hewan-hewan Patuh kepada Syaikh Abdul Qadir
Dikisahkan dalam berbagai kitab manaqib, salah satu karomah Syaikh Abdul Qadir adalah kemampuannya menundukkan binatang buas dengan izin Allah.
Suatu ketika, masyarakat di sekitar Baghdad digemparkan oleh seekor singa besar yang sering mengganggu perjalanan kafilah dan menakutkan penduduk. Banyak orang mencoba mengusirnya, tetapi tak seorang pun berhasil. Akhirnya, mereka datang memohon pertolongan kepada Syaikh Abdul Qadir.
Beliau pun berjalan menuju tempat singa itu berada. Ketika singa tersebut mendekat dengan auman yang menakutkan, Syaikh Abdul Qadir hanya berkata dengan penuh wibawa:
"Wahai singa, pergilah engkau atas izin Allah dan janganlah engkau mengganggu manusia lagi!"
Ajaib, singa itu langsung menundukkan kepala, duduk diam seolah jinak, kemudian berbalik pergi tanpa pernah kembali mengganggu penduduk.
Dalam riwayat lain, dikisahkan pula bahwa kuda, unta, bahkan burung-burung bisa tenang ketika berada di sekitar beliau. Binatang yang biasanya liar dan sulit dikendalikan, menjadi jinak dengan keberkahan doa dan kehadiran Syaikh Abdul Qadir.
Kisah-kisah ini bukanlah hal mustahil. Sebab, seluruh makhluk sejatinya tunduk kepada Allah SWT, dan Allah bisa menjadikan seorang wali sebagai sebab bagi ketundukan makhluk tersebut.
Hikmah dari Kisah Karomah Ini
Ketaatan Makhluk kepada Kekasih Allah
Hewan-hewan yang patuh kepada Syaikh Abdul Qadir menunjukkan bahwa siapa saja yang dekat dengan Allah akan diberikan wibawa dan kekuatan yang bahkan bisa memengaruhi makhluk selain manusia.
Kemuliaan Ilmu dan Amal
Karomah tidak datang begitu saja, melainkan buah dari ketakwaan, ilmu, dan amal saleh. Syaikh Abdul Qadir adalah ulama besar yang menguasai berbagai cabang ilmu syariat, sekaligus ahli ibadah dan zuhud.
Pengingat bagi Manusia
Jika binatang saja tunduk kepada wali Allah, bagaimana mungkin manusia yang berakal justru menentang perintah Allah? Kisah ini mengandung nasihat agar kita tidak keras hati, tetapi segera tunduk pada kebenaran.
Allah SWT berfirman:
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلَالُهُم بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ
Artinya: "Dan kepada Allah bersujud segala apa yang ada di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa, serta (bersujud pula) bayang-bayang mereka di waktu pagi dan petang." (QS. Ar-Ra’d: 15)
Ayat ini menegaskan bahwa seluruh makhluk, baik manusia, hewan, maupun alam semesta, berada dalam kekuasaan Allah. Ketika Allah menghendaki, seekor singa buas pun bisa tunduk kepada seorang wali.
Kisah karomah Syaikh Abdul Qadir al-Jailani saat hewan-hewan tunduk kepadanya bukan sekadar cerita legenda, melainkan gambaran nyata tentang kemuliaan para wali Allah. Karomah adalah bukti bahwa Allah memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang ikhlas, bertakwa, dan berjuang di jalan-Nya.
Kita sebagai umat Islam tidak boleh terjebak pada kagum semata, tetapi harus mengambil pelajaran. Bahwa kedekatan kepada Allah dapat mendatangkan keberkahan luar biasa, baik dalam bentuk perlindungan, pertolongan, maupun kemuliaan di dunia dan akhirat.
Ketaatan hewan-hewan kepada Syaikh Abdul Qadir al-Jailani menjadi cermin betapa Allah SWT Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Ia menunjukkan bahwa siapa saja yang benar-benar beriman dan bertakwa akan dimuliakan-Nya, bahkan dengan cara yang tak pernah terbayangkan oleh akal manusia.
Semoga kisah ini menguatkan iman kita, menumbuhkan rasa cinta kepada para wali Allah, serta memotivasi kita untuk selalu mendekat kepada-Nya dengan ibadah, ilmu, dan amal saleh. Sebab, meski kita tidak diberi karomah seperti para wali, Allah menjanjikan kemuliaan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa.(djl)
Sumber: