Keanggunan Pakaian Adat Pengantin Mukomuko: Simbol Kehormatan dan Warisan Budaya Leluhur

Senin 25-08-2025,14:00 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Keseluruhan busana ini menampilkan sosok laki-laki yang gagah, siap memimpin, serta mampu memberikan rasa aman bagi pasangannya.

Pakaian Pengantin Perempuan (Anak Daro)

Busana pengantin perempuan Mukomuko dikenal dengan sebutan pakaian anak daro. Tampilan busana ini sangat anggun, megah, dan penuh perhiasan, melambangkan kesucian serta keindahan seorang wanita.

1. Baju Kurung Bersulam

Pengantin perempuan memakai baju kurung berbahan beludru atau satin dengan warna mencolok, seperti merah marun, ungu, atau hijau zamrud. Baju ini biasanya dihiasi dengan sulaman emas di bagian dada dan lengan.

2. Kain Songket

Sama seperti pengantin pria, anak daro juga mengenakan kain songket yang dililitkan di bagian pinggang hingga menjuntai ke bawah. Songket ini biasanya dipilih yang memiliki corak halus dan benang emas, melambangkan kemakmuran.

3.Suntiang atau Mahkota

Salah satu ciri khas pengantin perempuan Mukomuko adalah pemakaian suntiang atau mahkota bertingkat yang terbuat dari logam berwarna emas. Suntiang melambangkan kedudukan tinggi seorang perempuan sebagai permaisuri dalam rumah tangga.

4. Perhiasan Emas

Anak daro dihiasi dengan berbagai aksesori, seperti kalung panjang bertingkat, gelang, pending, serta anting besar. Semua perhiasan berwarna emas, simbol kemuliaan, kebahagiaan, dan kehormatan keluarga.

5. Selendang Songket

Pengantin perempuan biasanya membawa selendang songket yang disampirkan di bahu sebagai tanda kelembutan dan keanggunan.

Secara keseluruhan, pakaian pengantin perempuan Mukomuko menampilkan sosok yang anggun, suci, sekaligus berwibawa, selaras dengan peran penting seorang istri dalam keluarga.

BACA JUGA:Pesona Pakaian Adat Kabupaten Mukomuko: Warisan Budaya yang Sarat Makna

Filosofi dan Makna Simbolik

Setiap bagian dari pakaian adat pengantin Mukomuko memiliki makna yang dalam. Warna merah, emas, dan hitam yang dominan melambangkan keberanian, kemuliaan, serta kewibawaan. Songket menjadi simbol kerja keras dan kemakmuran. Sementara suntiang yang menjulang tinggi pada pengantin perempuan mencerminkan kebanggaan keluarga serta keagungan adat.

Selain itu, penggunaan perhiasan emas dalam jumlah banyak bukan sekadar menunjukkan status sosial, melainkan juga doa agar kehidupan rumah tangga pengantin dipenuhi keberkahan, kebahagiaan, serta keturunan yang baik.

Tradisi dan Upacara Pernikahan

Kategori :