Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima, yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial. Namun lebih dari sekadar kewajiban, haji adalah perjalanan spiritual yang mendalam, menyatukan unsur fisik, mental, dan ruhani dalam satu ibadah agung. Dalam pelaksanaannya, haji bukan hanya perpindahan geografis menuju tanah suci Makkah, namun juga merupakan perjalanan hati menuju kedekatan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Setiap tahapan dalam haji sarat dengan simbolisme spiritual yang menuntun seorang Muslim untuk merenung, bertobat, dan kembali kepada fitrah penciptaannya. Maka tidaklah berlebihan jika kita menyebut ibadah haji sebagai "perjalanan ruhani menuju Allah".
BACA JUGA:Inilah Doa-Doa Mustajab di Tanah Suci
Makna dan Kedudukan Haji dalam Islam
Ibadah haji memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Allah SWT menjadikan haji sebagai rukun Islam kelima, setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 97 yang mana berbunyi:
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya: “Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali ‘Imran: 97)
Ayat ini menjelaskan bahwa kewajiban haji hanya berlaku bagi mereka yang mampu. Namun, pengingkaran terhadap kewajiban ini adalah bentuk kekufuran terhadap perintah Allah yang sangat besar. Ini menunjukkan bahwa ibadah haji bukanlah sekadar sunnah, melainkan suatu bentuk ketaatan total kepada perintah Ilahi.
Dalam Hadits pun ditegaskan oleh Rasulullah SAW bersabda yang mana berbunyi:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ، وَحَجِّ الْبَيْتِ لِمَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
Artinya: “Islam dibangun atas lima (rukun): bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah bagi yang mampu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
BACA JUGA:Menyambut Hari-Hari Mulia dengan Ibadah di Bulan Zulhijjah
Simbolisme dan Makna Spiritual Ibadah Haji
1. Ihram: Simbol Kesucian dan Kerendahan Diri
Ihram menandai awal dari ibadah haji. Dengan mengenakan dua helai kain putih tanpa jahitan, seorang Muslim menanggalkan semua atribut duniawi: pangkat, harta, bahkan identitas sosial. Ini mencerminkan kesetaraan di hadapan Allah, serta kesiapan untuk menghadap-Nya dengan jiwa yang suci.
2. Tawaf: Mengelilingi Pusat Kehidupan Ruhani