Nelayan Seluma Seperti Dilarang Melaut, BBM Jadi Barang Mewah di Seluma. Kasus Klasik Tetapi Tragis

Rabu 28-05-2025,10:59 WIB
Reporter : Eldo Fernando
Editor : Eldo Fernando

 

Penyebab krisis BBM ini terdengar klasik tapi tetap tragis: pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu. Kapal pengangkut BBM tak bisa bersandar. Distribusi terganggu. Terminal BBM kosong. Rakyat mengeluh. Pemerintah? Masih mencari solusi entah dari mana.

BACA JUGA:Diperiksa Soal Pungli, Kakan Kemenag Seluma Ngaku Tak Tahu Soal Uang

BACA JUGA:47 SK PNS Formasi 2024 Diserahkan Bupati BS Gusnan Mulaydi, Minta PNS Berahlak

“Kami berharap Pak Bupati dan Pak Gubernur tidak hanya menonton dari jauh. Kami butuh tindakan, bukan sekadar janji manis,” kata Ikhwan, menyuarakan harapan yang entah sudah berapa kali diulang namun belum juga didengar.

 

Jika kelangkaan ini terus dibiarkan, Seluma bisa berubah menjadi kabupaten ‘mati mesin’. Ekonomi masyarakat akan kolaps, dan satu-satunya yang berjalan hanya janji pejabat.

 

“Kami ini bukan pemalas. Kami mau kerja. Tapi tanpa minyak, ya mati langkah,” tegas Ikhwan.

 

 

Barang langka di Provinsi Bengkulu terkhusus juga di seluma bukan lagi emas atau permata. Tapi BBM. Di Seluma, minyak bukan lagi soal kendaraan, tapi soal hidup atau mati penghasilan rakyat kecil. Kita tunggu, siapa yang duluan bertindak: Pemerintah atau pengecer BBM yang mendadak jadi raja?

 

 

 

Kategori :