Imam Qatadah rahimahullah berkata bahwa perbuatan zalim (dosa) di bulan-bulan haram lebih besar nilainya dibanding di bulan-bulan lainnya, dan amal kebaikan pun lebih besar ganjarannya. Maka dari itu, beribadah dengan penuh ketulusan di bulan ini memiliki nilai tambah tersendiri di sisi Allah.
BACA JUGA:Mengatasi Rasa Malas dalam Beribadah dengan Memperbaiki Niat
Tanda dan Cara Meningkatkan Ketulusan Ibadah
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan ketulusan dalam beribadah, khususnya di bulan Dzulqa’dah:
Muroqabatullah (Merasa diawasi Allah)
Jika seseorang merasa bahwa Allah selalu mengawasinya, maka ia akan menjaga hati dan amalnya dari motif duniawi. Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hadid yang mana berbunyi:
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ
Artinya: "Dan Dia (Allah) bersama kamu di mana saja kamu berada."(QS. Al-Hadid: 4)
Menjauhkan diri dari pujian manusia
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Ahmad yang mana berbunyi:
أَخْوَفُ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ، قَالُوا: وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: الرِّيَاءُ
Artinya: "Yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil." Para sahabat bertanya, "Apa itu syirik kecil, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Yaitu riya’."(HR. Ahmad)
Membiasakan amal tersembunyi
Sebagian ulama salaf biasa menyembunyikan amal ibadah mereka agar tidak terlihat oleh manusia. Misalnya, memperbanyak sedekah atau salat malam secara rahasia agar hanya Allah yang mengetahuinya.
Contoh Ibadah Tulus di Bulan Dzulqa’dah
1. Puasa Sunnah
Puasa pada bulan Dzulqa’dah bukanlah ibadah wajib, namun ketika dilakukan dengan niat ikhlas, ia memiliki pahala besar. Termasuk puasa Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Hijriyah).