Orang yang ujub akan merasa dirinya lebih baik dari orang lain, sehingga meremehkan sesama. Hal ini akan merusak hubungan sosial dan ukhuwah Islamiyah.
Cara Menghindari Sifat Ujub
1. Menyadari Semua Nikmat dari Allah
Tanamkan dalam hati bahwa semua keberhasilan dan kelebihan adalah murni karena karunia Allah SWT. Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl ayat 53 yang berbunyi:
وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ
Artinya: "Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)." (QS. An-Nahl: 53)
2. Selalu Berdoa Agar Dijauhkan dari Ujub
Rasulullah SAW mengajarkan doa untuk terhindar dari penyakit hati, termasuk ujub. Di antaranya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku sendiri."
2. Bersikap Tawadhu' (Rendah Hati)
Lawan dari ujub adalah tawadhu. Seseorang yang tawadhu menyadari bahwa dirinya tidak lebih baik dari orang lain dan selalu merasa membutuhkan pertolongan Allah.
3. Menghindari Pujian Berlebihan
Pujian yang berlebihan bisa memicu ujub jika tidak disikapi dengan bijak. Maka hendaknya seseorang menjaga hati ketika dipuji dan senantiasa mengembalikan semua kepada Allah.
BACA JUGA:Ibadah di Bulan Syawal: Meraih Keberkahan Setelah Ramadhan
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Sifat ujub adalah penyakit hati yang sangat membahayakan, karena bisa merusak amal ibadah, menumbuhkan kesombongan, dan memutus hubungan sosial. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu tawadhu, menyadari bahwa segala sesuatu datang dari Allah, dan tidak mengandalkan diri sendiri secara mutlak.