Artinya: "Tiga perkara yang membinasakan: kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan seseorang yang merasa takjub terhadap dirinya sendiri."n(HR. Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)
Dalam hadits ini, Rasulullah SAW menempatkan rasa ujub sebagai salah satu dari tiga perkara yang membinasakan. Ini menunjukkan betapa bahayanya ujub dalam kehidupan seorang mukmin. Sebab, ujub akan membuat seseorang merasa cukup dengan dirinya, sehingga enggan untuk memperbaiki diri, tidak mau mendengarkan nasihat, dan merasa paling benar.
BACA JUGA:Meningkatkan Kepedulian Sosial dalam Kehidupan: Sebuah Tanggung Jawab Bersama
Dampak Negatif Ujub dalam Kehidupan
1. Menghapus Amal Kebaikan
Ujub bisa merusak amal shalih karena seseorang merasa amalnya sudah cukup tanpa membutuhkan rahmat Allah. Padahal Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi:
لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا مِنْكُمُ الْجَنَّةَ عَمَلُهُ
Artinya: "Tidak akan masuk surga salah seorang dari kalian karena amalnya." Lalu para sahabat bertanya: "Tidak juga engkau wahai Rasulullah?" Beliau menjawab:
وَلَا أَنَا، إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللَّهُ بِرَحْمَةٍ مِنْهُ وَفَضْلٍ
Artinya: "Tidak juga aku, kecuali jika Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepadaku." (HR. Bukhari dan Muslim)
BACA JUGA:Menjadi Muslim yang Produktif dan Bermanfaat
2. Menumbuhkan Kesombongan
Ujub adalah pintu awal kesombongan (kibr), dan kesombongan bisa menyebabkan seseorang tidak mendapatkan hidayah, bahkan tertutup dari kebenaran. Dalam hadits shahih, Nabi SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim yang mana berbunyi:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
Artinya: "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji zarrah dari kesombongan." (HR. Muslim)
3. Merusak Hubungan Sosial