الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
BACA JUGA:Ibadah di Bulan Syawal: Meraih Keberkahan Setelah Ramadhan
Kisah Keteladanan Ulama Salaf
Imam Asy-Syafi’i pernah berkata:
وَدِدْتُ أَنَّ النَّاسَ تَعَلَّمُوا هَذَا الْعِلْمَ وَلَمْ يُنْسَبْ إِلَيَّ مِنْهُ شَيْءٌ
Artinya: “Aku berharap semua orang mempelajari ilmu ini, dan tidak satu huruf pun disandarkan kepadaku.”
Ucapan ini mencerminkan keikhlasan dan hati bersih dari hasad, meski beliau memiliki ilmu luar biasa.
BACA JUGA:Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua di Bulan Syawal
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa dengki adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Ia bisa membakar pahala, merusak hubungan sosial, dan mengundang murka Allah. Hati yang bersih adalah kunci ketenangan dan keberkahan. Dengan menjaga hati dari hasad, kita akan lebih mudah meraih kedamaian dan ridha Ilahi.
Mari kita jaga hati ini dari segala bentuk dengki dan iri. Sucikan ia dengan iman, zikir, dan rasa syukur. Dunia ini bukan perlombaan untuk saling menjatuhkan, melainkan ladang amal untuk saling mendoakan dan menginspirasi dalam kebaikan.
اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنَ الْحَسَدِ وَاجْعَلْنِي مِمَّنْ يُحِبُّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Artinya: “Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari dengki, dan jadikan aku termasuk orang yang mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.”
Demikianlah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat dan kita terhindar dari penyakit iri dan dengki. Aamiin (djl)