Menjaga Ukhuwah Islamiyah dengan Sesama Muslim

Kamis 10-04-2025,14:00 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.idIslam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan. Salah satu nilai utama yang ditekankan dalam ajaran Islam adalah pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan yang terjalin karena ikatan iman dan akidah. Ukhuwah ini bukan sekadar hubungan sosial, namun merupakan ikatan spiritual yang kuat antara sesama Muslim dalam satu tubuh umat Islam. Di tengah berbagai tantangan kehidupan modern yang kerap memecah-belah umat, menjaga ukhuwah Islamiyah menjadi sebuah kewajiban yang tak bisa diabaikan.

Makna dan Urgensi Ukhuwah Islamiyah

Secara bahasa, "ukhuwah" berarti persaudaraan. Sedangkan "Islamiyah" merujuk pada dasar keislaman yang melandasinya. Maka, ukhuwah Islamiyah adalah hubungan persaudaraan yang dibangun atas dasar iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Ukhuwah ini bersifat abadi dan melampaui batasan suku, bangsa, ras, dan warna kulit. Allah SWT telah menegaskan bahwa umat Islam adalah bersaudara, dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 10 yang mana berbunyi: 

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat: 10)

Ayat ini menjelaskan bahwa persaudaraan dalam Islam adalah sebuah keharusan yang datang dari keimanan. Jika seseorang mengaku beriman, maka ia otomatis terikat dalam ukhuwah dengan sesama mukmin. Bahkan, jika terjadi perselisihan di antara mereka, diperintahkan untuk segera memperbaikinya.

Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang mana berbunyi: 

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ، لَا يَظْلِمُهُ، وَلَا يُسْلِمُهُ، وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ

Artinya: "Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain, ia tidak menzaliminya dan tidak menyerahkannya (kepada musuh). Barangsiapa memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menguatkan bahwa dalam ukhuwah Islamiyah, setiap Muslim memiliki tanggung jawab untuk menjaga, melindungi, dan membantu saudaranya. Ukhuwah bukan hanya teori, tapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata.

Bentuk-Bentuk Praktis Menjaga Ukhuwah Islamiyah

1. Menjaga Lisan dan Perbuatan

Lisan adalah sumber utama perselisihan jika tidak dijaga. Menggunjing, mencela, menghina, atau menyebarkan fitnah termasuk perbuatan yang merusak ukhuwah. Allah SWT memperingatkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat ayat 11 yang mana berbunyi: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ

Kategori :