Islam Mengajarkan Makan Secukupnya Saat Berbuka dan Sahur

Sabtu 15-03-2025,11:03 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Radarseluma.disway.id - Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang telah memberikan kita nikmat Islam, iman, serta kesempatan untuk menjalankan ibadah Puasa uasa di bulan Suci Ramadhan. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, suri teladan kita dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam adab makan dan minum.

Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang memiliki banyak hikmah dan manfaat, baik dari segi spiritual, sosial, maupun kesehatan. Namun, dalam menjalankan Puasa, terdapat adab-adab yang harus diperhatikan, salah satunya adalah tidak berlebihan dalam makan saat berbuka dan sahur. Makan secukupnya merupakan ajaran Islam yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan Hadits, serta memiliki dampak positif bagi tubuh dan jiwa.

BACA JUGA:Menghindari Sifat Hasad dan Dengki di Bulan Ramadhan

Dalam pembahasan ini, kita akan menguraikan pentingnya makan secukupnya saat berbuka dan sahur, disertai dengan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadits, serta hikmah yang dapat kita ambil dari ajaran ini.

Dalil Al-Qur'an dan Hadits tentang Makan Secukupnya 1. Dalil dari Al-Qur'an Dijelaskan Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Araf ayat 31 sebagaimana yang berbunyi:

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Artinya: "Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan." (Surat Al-A’raf: 31)

Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa makan dan minum adalah bagian dari kebutuhan Manusia, tetapi berlebihan dalam hal ini dilarang karena Allah SWT tidak menyukai orang yang melampaui batas.

2. Hadits Nabi Muhammad Rasulullah SAW  Dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang mana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad berbunyi:

مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ، بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ، فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ، وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ، وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

Artinya: "Tidak ada wadah yang lebih buruk untuk dipenuhi oleh anak Adam daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suapan yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika harus (makan lebih banyak), maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk napasnya." (HR. At-Tirmidzi no. 2380, Ibnu Majah no. 3349, Ahmad no. 17186)

BACA JUGA:Menghilangkan Dendam dan Kebencian dalam Diri

Hadits ini memberikan pedoman yang sangat jelas dalam mengatur pola makan. Nabi Muhammad Rasulullah SAW menasihati agar kita tidak memenuhi perut kita dengan makanan secara berlebihan, karena hal itu dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan dan spiritualitas.

"Penjelasan dan Hikmah Makan Secukupnya Saat Berbuka dan Sahur' Pertama: Menghindari Sifat Berlebihan dan Boros Berlebihan dalam makan saat berbuka dan sahur dapat menyebabkan pemborosan makanan dan menjauhkan diri dari nilai-nilai kesederhanaan yang diajarkan Islam. Rasulullah SAW mencontohkan bagaimana beliau makan dengan sederhana meskipun memiliki kesempatan untuk makan lebih banyak.

Kedua: Menjaga Kesehatan dan Keseimbangan Tubuh Makan berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, obesitas, dan berbagai penyakit lainnya. Dalam Dunia medis, dianjurkan untuk makan dalam porsi yang cukup agar tubuh dapat mencerna makanan dengan baik dan mendapatkan energi yang optimal.

BACA JUGA:Menjadi Pribadi yang Lemah Lembut dan Sabar

Ketiga: Meningkatkan Ketaqwaan dan Kesabaran Salah satu tujuan Puasa adalah melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu, termasuk dalam hal makanan. Jika seseorang tidak mampu mengontrol makanannya saat berbuka dan sahur, maka ia belum sepenuhnya mendapatkan manfaat Puasa dalam menahan diri dari hal-hal yang berlebihan.

Keempat: Meneladani Nabi Muhammad Rasulullah SAW  Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa butir Kurma dan air sebelum melaksanakan Shalat Maghrib, baru kemudian makan secukupnya setelah Shalat. Hal ini menunjukkan bahwa beliau mengutamakan kesederhanaan dan tidak makan secara berlebihan.

Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa makan secukupnya saat berbuka dan sahur merupakan salah satu adab yang diajarkan dalam Islam. Allah dan Rasul-Nya melarang sikap berlebihan dalam makan dan minum, karena dapat menimbulkan berbagai dampak negatif baik dari segi fisik maupun spiritual.

BACA JUGA:Menahan Amarah dan Memaafkan Kesalahan Orang Lain

Dengan menjaga pola makan yang sederhana dan seimbang, kita tidak hanya mendapatkan manfaat kesehatan, tetapi juga mendapatkan pahala karena mengikuti ajaran Islam. Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengajarkan kita untuk hidup sederhana dan bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

Sebagai umat Islam, kita harus selalu berusaha menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran dan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam cara makan. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari ajaran Islam ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk menjalankan ibadah Puasa dengan penuh keikhlasan dan kesadaran, serta menjadikan kita hamba yang bersyukur dan tidak berlebihan dalam segala hal. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin. (djl)

Kategori :