JAKARTA, Radarseluma.Disway.Id, - Cadangan devisa tercatat sebesar USD 154,5 miliar pada Februari 2025.
Posisi tersebut turun 1,0% MoM dibandingkan sebesar USD 156,1 miliar pada Januari 2025. Namun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, cadangan devisa meningkat sebesar 7,3% YoY. Turunnya cadangan devisa secara bulanan dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebijakan Bank Indonesia untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah di tengah tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global.
BACA JUGA:Bulan Ramadan, 2 Pria yang Masih Iparan Ini Ribut, Satu Kena Bacok
BACA JUGA:Pemeriksaan Mantan Bendahara Pengeluaran Saat Murman Bupati Seluma, Jaksa Minta Lengkapi SP2D
Salah satu cara untuk meningkatkan cadangan devisa adalah dengan mengurangi ketergantungan pada impor serta mendorong peningkatan ekspor.
Mengurangi ketergantungan pada impor juga sejalan dengan program pemerintah yang akan membatasi impor terhadap komoditas strategis seperti beras, jagung, gula, dan garam pada tahun ini. Dari sisi ekspor, crude palm oil (CPO) dan batu bara masih akan menjadi komoditas ekspor unggulan yang permintaannya masih akan meningkat di tengah normalisasi harga.
Pemerintah dan Bank Indonesia berperan penting untuk menjaga kestabilan cadangan devisa.
Pemerintah berfokus pada mendorong investasi asing melalui reformasi regulasi yang bertujuan menciptakan iklim investasi yang lebih kompetitif dan menarik. Pengembangan infrastruktur menjadi prioritas utama guna mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang sekaligus meningkatkan daya saing di pasar global.
Office of Chief Economist Bank Mandiri memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,1% yoy pada tahun 2025.
BACA JUGA:Bitdeer Selesaikan Pengujian Chip Penambangan Bitcoin SEAL03 Terbarunya
BACA JUGA:Ada Mudik Gratis dari Adira Finance, Untuk 500 Peserta Hanya di Pulau Jawa