BACA JUGA:Inilah Daftar GameStop Paling Meroket Hinga Saat Ini!
Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan neraca transaksi berjalan mengalami defisit sebesar 1,19% terhadap PDB pada 2025.
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, sanksi ekonomi terhadap Rusia oleh G7, serta pemulihan ekonomi Tiongkok yang lambat, masih menjadi faktor risiko yang dapat meningkatkan volatilitas pada perdagangan internasional. Namun demikian, prospek penurunan suku bunga acuan yang masih berlanjut di negara-negara maju, serta stimulus dari pemerintah Tiongkok, diperkirakan berpotensi mendukung pemulihan ekonomi global, yang akan meningkatkan permintaan ekspor Indonesia.