Minggu kedua Desember ini dinas pendidikan dan kebudayaan seluma kembali melakukan penginputan dan memproses sertifikasi triwulan ke IV ini. Sehingga untuk triwulan ke IV guru yang sudah tersertifikasi diharapkan bisa administrasinya benar dan tidak salah lagi.
"Mohon ini bisa disampaikan kepada rekan rekannya agar bersabar memang ini adalah proses dan anggaran sudah tersedia,"sambungnya.
Ditambahkannya juga, dinas pendidikan dan kebudayaan seluma memastikan jika tidak akan mengenyampingkan regulasi yang telah ada dan berdasarkan dari peraturan pemerintah pusat tersebut. Termasuk pembayaran THR dan Gaji 13 dari sertifikasi tersebut. Karena pemerintah kabupaten Seluma juga masih menunggu transfer anggaran DAU dari pemerintah pusat.
"Jika SK penerima telah kami terima dan ini artinya siap kami salurkan namun tetap menunggu DAU tambahan terlebih dahulu,"sampainya.
Tutupnya, besar harapan pada Desember ini transfer dana DAU tambahan ini bisa masuk. Sehingga diknas pendidikan dan kebudayaan pun akan tetap menyalurkan kembali. Sehingga Farzian menampik keras jika anggaran Sertifikasi telah di pergunakan untuk pelaksanaan pilkada.
" Perlu kita luruskan tidak ada anggaran sertifikasi kita alihkan untuk pilkada. Jika anggaran tersedia maka kita salurkan langsung namun tetap ada administrasi yang di selesaikan agar bisa cair tersebut,”tutupnya.
Diketahui, aksi protes kalangan guru ke dinas pendidikan dan kebudayaan ini. Langsung mempertanyakan ke diknas pendidikan dan kebudayaan seluma. Beberapa perwakilan PGRI berhasil masuk dan duduk bersama kepala dinas pendidikan dan kebudayaan seluma. Alhasil, sedikit membawa lega dan angin segar.(ndo)