Tiongkok terus mendorong reformasi dan keterbukaan. Tiongkok telah memperkenalkan langkah-langkah untuk memajukan proses keterbukaan di berbagai sektor seperti telekomunikasi, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Selain itu, Tiongkok tetap aktif dalam memajukan perjanjian regional, seperti Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), dan mengupayakan keanggotaan dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Digital (DEPA).
Penandatanganan protokol untuk meningkatkan Perjanjian Perdagangan Bebas Tiongkok-Peru dan negosiasi yang sedang berlangsung untuk Area Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN 3.0 juga mencerminkan komitmen Tiongkok untuk mendorong perdagangan lintas batas dan kolaborasi ekonomi.
Pembangunan inklusif
Kemakmuran dan stabilitas global tidak dapat dicapai jika orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin, kata Xi dalam pidato tertulisnya, seraya menekankan bahwa pembangunan sejati berarti pembangunan bersama semua negara. "Kita harus mengejar globalisasi ekonomi yang berpusat pada rakyat dan menghasilkan pembangunan yang lebih seimbang dan kesempatan yang lebih setara, sehingga berbagai negara, kelas, dan masyarakat dapat memperoleh manfaat dari pembangunan," katanya.
Filosofi ini sejalan dengan tindakan domestik dan internasional Tiongkok. Prestasi domestik Tiongkok dalam pengentasan kemiskinan menjadi contoh utama. Selama empat dekade terakhir, hampir 800 juta orang telah terangkat dari kemiskinan, menandai salah satu inisiatif antikemiskinan terbesar dalam sejarah.
BACA JUGA:Toyota Kijang Innova Reborn 2024 Promo Menarik dengan Potongan Harga dan Gratis Servis
BACA JUGA:Hilda Terlalu Kuat? Tenang, Hero-Hero Ini Siap Menghadapinya!
Di tingkat internasional, Tiongkok telah mendukung negara-negara berkembang melalui Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI), yang mencakup proyek infrastruktur, energi, dan perdagangan. Misalnya, proyek BRI Pelabuhan Chancay. Proyek besar tersebut, yang diresmikan pada tanggal 14 November dengan Presiden Xi dan Presiden Peru Dina Boluarte menghadiri upacara pembukaan melalui tautan video, menghubungkan Peru dengan pasar regional dan meningkatkan pembangunan ekonominya.
Pada pertemuan APEC, Tiongkok mengusulkan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan mendukung usaha kecil dan menengah di seluruh kawasan. Langkah-langkah ini dirancang untuk mendorong lanskap ekonomi yang lebih inklusif, yang memungkinkan berbagai negara, komunitas, dan kelompok sosial untuk berbagi hasil pembangunan.