Selain berkonflik dengan Iran, Israel juga sedang bertempur melawan Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Baik Hamas maupun Hizbullah merupakan kelompok militan yang didukung oleh Teheran.
Militer Israel sebelumnya mengumumkan serangan udaranya, pada Sabtu (26/10) dini hari, sebagai "serangan presisi terhadap target-target militer di Iran" sebagai respons atas apa yang disebutnya sebagai "serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran".
Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengklaim serangan udara Israel telah menghantam keras Iran dengan "tepat sasaran dan kuat". Netanyahu menyebut serangan Tel Aviv terhadap Teheran telah mencapai semua tujuannya.
BACA JUGA:Sertifikasi da Harga Toyota Innova Reborn Diminati Banyak Penggemar di Pasar Otomotif di Indonesia
BACA JUGA:Mitsubishi New Pajero Sport Exceed 4x2 M/T 2024 SUV Handal dan Tangguh Desain Gagah
Otoritas Iran pun telah mengonfirmasi serangan udara Israel menargetkan situs-situs militer di area sekitar Teheran dan beberapa provinsi lainnya. Diklaim oleh Teheran bahwa pertahanan udaranya mampu menangkal serangan Tel Aviv, namun mengakui adanya "kerusakan terbatas" di beberapa lokasi.
Iran juga mengumumkan kematian lima orang, yang terdiri atas empat tentara dan satu warga sipil, akibat serangan udara Israel tersebut.
Militer Israel telah memperingatkan Iran untuk tidak membalas serangan udaranya itu. Namun Presiden Masoud Pezeshkian menegaskan Iran siap untuk memberikan "respons yang tepat" atas serangan Israel, meskipun dia juga mengatakan bahwa Teheran tidak bermaksud untuk berperang dengan Tel Aviv.