Jakarta, Radarseluma.Disway.Id – Dalam mendukung pemerataan dan pemenuhan kebutuhan listrik nasional, Bank Mandiri jalin kemitraan strategis dengan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP). Kerjasama ini diwujudkan melalui kerjasama jangka panjang yang berfokus pada pengembangan sektor kelistrikan di Indonesia, khususnya dalam mendukung operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel-8 di Desa Tanjung Lalang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Mobil Toyota Avanza Second di Bengkulu Menggunakan Mesin dengan 1.500 CC
BACA JUGA:Honda Luncurkan Brio RS Tipe G Mesin 1.3 Siap Bersaing di Pasaran dengan Harga Lebih Terjangkau!
Kesepakatan antara Bank Mandiri dan HBAP ini dituangkan dalam Perjanjian Fasilitas Kredit yang resmi ditandatangani di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta, pada Senin (30/9). Penandatanganan ini turut dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, beserta jajaran manajemen Bank Mandiri, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail, bersama perwakilan manajemen PTBA, serta Vice President China Huadian Overseas Investment , Zhou Qingke.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, pihaknya menyambut kolaborasi yang apik antara Bank Mandiri dengan HBAP serta PT Bukit Asam Tbk. Hal ini menjadi wujud sinergi antara BUMN dengan perusahaan swasta bahkan asing. Kerjasama ini menurut Erick, diharapkan dapat mendukung program Pemerintah.
“Saya menyambut baik langkah Bank Mandiri bersama Bukit Asam dan kolaborasi serta HBAP, dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG). Pendanaan ini untuk membuka persaingan yang positif serta membangun supply chain (rantai pasok) sektor industri di Indonesia,” ujar Erick.
BACA JUGA: Jaksa Bawa Konsultan Turun, Cek kerugian Negera di Asset Seluma
Kerjasama ini diharapkan dapat turut berkontribusi besar dalam menunjang kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat, terutama di Provinsi Sumatera Selatan dan sekitarnya. Dalam kemitraan strategis ini, Bank Mandiri memberikan pembiayaan kredit investasi sebesar US$ 1,27 miliar atau sebesar Rp 19,24 Triliun (Kurs Rp 15.131,27 per USD) yang dirancang untuk kebutuhan refinancing dan memperkuat operasional HBAP sebagai penyedia listrik terstandarisasi global.