Kisah Wali Songo Penyebar Agama Islam di Pulau Jawa Part Empat

Minggu 22-09-2024,13:00 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

" Kisah Sunan Sunan Giri (Raden Paku)"

Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id -Penyebaran Agama Islam di Indonesia tidak terlepas dari Wali Songo yaitu 9 Wali dari Kepulauan Jawa mereka dikenal seseorang yang gigih menyebarkan ajaran Agama Islam pada abad ke 14 di tanah Jawa. 

Para Wali Songo tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, masyarakat Muslim di Nusantara tentu tak asing lagi dengan Wali Songo atau 9 Wali dari Pulau Jawa.

Perjalanan dakwah Wali Songo telah dicatat dalam sejarah penyebaran Agama Islam di Indonesia. Wali Songo telah meninggalkan banyak jejak dalam berdakwah penyebaran Agama Islam di pulau Jawa. Wali Songo membawa perubahan besar terhadap masyarakat Jawa yang dulunya banyak memeluk Agama Hindu-Budha.

Adapun ke 9 Wali Songo tersebut adalah Sunan Maulana Maghribi, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati. Untuk lebih mengenal ke 9 Wali Songo tersebut mari kita kupas satu-satu 

BACA JUGA:Kisah Wali Songo Penyebar Agama Islam di Pulau Jawa Part Satu

Pada Part tiga  kita sudah mengupas kisah Sunan Bonang (Raden Makhdum)dan di part empat kali ini Sunan Giri (Raden Paku)

Sunan Giri memiliki nama asli Raden Paku. Ia merupakan putra Maulana Ishak. Suatu ketika, ia ditugaskan oleh Sunan Ampel untuk menyebarkan ajaran agama Islam di Blambangan. Semasa hidupnya.

Sunan Giri lahir di Blambangan tahun 1442 M dan meninggal tahun 1506 dimakamkan di desa Giri, Kebomas Gresik dan merupakan pendiri Kerajaan Giri Kedaton yang berkedudukan di daerah Kabupaten Gresik. Sunan Giri membangun Giri Kedaton sebagai pusat penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa yang Sunan Giri memiliki pengaruh ya g cukup luas bahkan hingga luar pulau jawa sampai ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.

BACA JUGA:Kisah Wali Songo Penyebar Agama Islam di Pulau Jawa Part Dua

Sunan Giri pernah belajar di Pesantren Ampel Denta, melakukan perjalanan haji bersama Sunan Bonang. Sepulangnya dari haji, ia singgah di Pasai untuk memperdalam ilmu Agama. Saat itu, Sunan Giri mendirikan sebuah pesantren di daerah Giri. Kemudian, ia mengirimkan banyak juru dakwah ke berbagai daerah di Nusantara, selain itu Sunan Giri juga dikenal sebagai sang ahli tata Negara.

Setiap Wali Songo dalam melakukan dakwahnya mempunyai cara atau strategi yang berbeda-beda. Sunan Giri dikenal sebagai wali yang berdakwah lewat permainan anak-anak.

Bahkan, Sunan Giri juga menciptakan permainan seperti jamuran, jelungan, hingga cublak-cublak suweng. Permainan tradisional tersebut hingga saat ini masih dimainkan.

Permainan yang dibuat Sunan Giri ada nyanyiannya. Nyanyian dalam permainan tersebut mengandung nilai-nilai dakwah. Misalnya, ada salah satu nyanyian yang mengandung makna jangan menuruti hawa nafsu.

BACA JUGA:Kisah Wali Songo Penyebar Agama Islam di Pulau Jawa Part Tiga

Tidak hanya melalui permainan anak-anak, Sunan Giri juga memanfaatkan seni sebagai strategi dalam berdakwahnya. Misalnya dengan wayang hingga tembang-tembang Jawa.

Selain itu, jalur politik juga dijadikan Sunan Giri sebagai sarana untuk berdakwah dalam rangka menyebarkan Agama Islam hingga akhir hayatnya lalu Sunan Giri wafat pada tahun 1506 M dan dimakamkan di atas bukit berarsitektur khas Jawa yang terletak di Dusun Giri Gajah, Desa Giri, Kecamatan Kebomas. Lokasi makam Sunan Giri berjarak 4 km dari pusat kota Gresik, makam Sunan Giri hingga kini sering dikunjungi oleh penziarah dari berbagai daerah, bahkan, makam Sunan Giri sudah menjadi salah satu wisata religi di Gresik. (djl). Bersambung Part Lima 

 

Kategori :