Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id - Nabi Sulaiman AS merupakan keturunan Nabi Daud AS hidup di muka bumi hanya 66 tahun yaitu pada masa Abad ke 10 tepatnya 923-989 sebelum Masehi sama halnya dengan sang ayahnya Nabi Sulaiman AS di utus di daerah Palestina dan Israel untuk meneruskan perjuangan dakwah untuk menyebarkan tauhid yang telah di sampaikan oleh ayahandanya Nabi Daud AS.
Nabi Sulaiman AS hanya memiliki satu orang anak bernama Rahab’an, Nabi Sulaiman AS memiliki kaum yang di sebut kaum Bani Israel.
Nabi Sulaiman AS wafat di Baitul Maqdis Yerusalem pada tahun 989 Sebelum Masehi
Adapun Al-Quran menyebut nama Nabi Sulaiman AS di dalam Al-Qur'an sebanyak 21 kali, d iantaranya terdapat dalam Al-Qur'an Surat An Naml 17 berbunyi:
وَحُشِرَ لِسُلَيْمٰنَ جُنُوْدُهٗ مِنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوْزَعُوْنَ
Artinya :
"Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan)". (QS. An Naml 17)
Nabi Sulaiman AS semenjak kecil telah menunjukkan tanda-tanda kecerdasan dan kesalehannya serta sangat amat bijaksana dalam sebuah keputusan.
Sebagaimana suatu ketika terjadi perselisihan duaborang umatnya saat ketika Nabi Sulaiman AS mendampingi ayahnya Nabi Daud AS dalam sidang pengadilan dan memberikan nasihat yang bijaksana.
Sifatnya yang bijaksana tersebut membuat Nabi Sulaiman AS mampu memimpin sebuah Kerajaan besar.
Sebagaimana diketahui Kerajaan Nabi Sulaiman AS berbeda dengan Kerajaan pada umumnya.
Nabi Sulaiman AS tidak hanya memimpin umat Manusia saja, akan tetapi juga memimpin umat jin dan semua binatang yang ada bahkan mampu berbahasa binatang.
BACA JUGA:Kisah Nabi Yaqub AS Putra Nabi Ishaq AS
Tentang Kisah-kisah Nabi Sulaiman AS banyak di abadikan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an bisa ditemukan di 16 ayat yang tersebar dalam 7 surat yang ada di Al-Qur’an Surat tersebut di antaranya adalah Al-Baqarah, An-Nisa, Al-Anbiya, An-Naml, Saba, dan Sad.
Salah satu Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 102 berbunyi:
وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Artinya:
"Mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kufur, tetapi setan-setan itulah yang kufur. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah fitnah (cobaan bagimu) oleh sebab itu janganlah kufur!” Maka, mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan (sihir)-nya, kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Sungguh, mereka benar-benar sudah mengetahui bahwa siapa yang membeli (menggunakan sihir) itu niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Sungguh, buruk sekali perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir jika mereka mengetahui(-nya) (QS Al-Baqarah 102)
Menginjak remaja, Nabi Sulaiman AS melai menunjukkan kecerdasannya, kecerdasan Nabi Sulaiman AS didapatkan berkat doa Nabi Daud AS pada Allah SWT yang menginginkan anak yang cerdas dan sholeha tidak hanya cerdas Nabi Sulaiman AS juga terkenal sebagai sosok yang bijaksana dan dapat membuat keputusan yang adil.
Suatu ketika Nabi Daud AS dan Sulaiman AS bertemu dengan pemilik kebun dan kambing yang sedang berselisih paham dan mengadukan hal itu kepada Nabi Daud AS dan Nabi Sulaiman AS
Pemilik kebun ingin minta ganti rugi pada pemilik kambing karena kebunnya telah dirusak Kambing, m ulanya, Nabi Daud AS meminta pemilik Kambing untuk mengganti kerusakan, tetapi Nabi Sulaiman AS berhasil memberikan pendapat yang menguntungkan kedua belah pihak.
Yaitu dengan cara pemilik kambing menyerahkan kambingnya untuk dirawat pemilik kebun, tetapi pemilik Kambing harus merawat kebun agar bisa kembali seperti semula.
Nabi Sulaiman menjadi anak Nabi Daud AS yang paling istimewa dan berhasil mewarisi takhta kerajaan ayahnya.
Akan tetapi hal ini membuat kakak tertua Nabi Sulaiman AS, Absyalum, merasa iri padanya dan Absyalum pun berencana merebut kekuasaan sang ayah, tetapi rencana ini gagal karena dirinya terbunuh dalam kerusuhan masyarakat.
Akhirnya, Nabi Sulaiman pun menggantikan takhta sang ayah, tetapi dirinya tetap jujur dan tidak sombong meski memiliki kekuasaan tertinggi. (djl)
Bersambung Part Dua