"Kalau kondisinya terus begini, sawah petani warga saya ini terancam gagal tanam. Karena sudah sangat kering. Kalau dipaksa ditanam dipastikan tidak akan hidup padinya," tegasnya.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, tidak menutup kemungkinan akan terjadi alih fungsi lahan. Sawah-sawah ini akan ditanami komuditas lain, untuk mengisi lahan yang telah digarap di musim tanam kedua di tahun 2024 ini.
"Tidak menutup kemungkinan alih fungsi. Alih fungsi inilah yang kita takuti. Jika ini terjadi, dipastikan petani kita ke depan akan kesulitan untuk mencukupi kebutuhan pangan. Jadi harus dicarikan solusinya," terangnya.
BACA JUGA:Dukcapil BS Berikan Pelayanan Prioritas Bagi Disabilitas, Saat Perekaman
BACA JUGA:Honda Brio Mobil Paling Terlaris, Desain Kompak Menjadi Incara Para Konsumen Versi Terbaru
Dengan hal tersebut, pihaknya mengharapkan ada perhatian dari Pemerintah kabupaten (Pemkab) Seluma untuk mengatasi permasalahan ini. Sehingga lahan sawah seluas 68,8 Hektare ini dapat ditanami. Sehingga nantinya tidak sampai terjadi alih fungsi lahan. Bibit saat ini telah disiapkan oleh petani dan siap untuk ditanam jika kebutuhan air tercukupi.
"Kita sangat berharap kepada Pemkab Seluma melalui Dinas Pertanian dapat mencarikan solusi untuk mengatasi ini. Jangan sampai terjadi alih fungsi lahan sawah petani kami ini yang mayoritas menggantungkan hidup dari hasil sawah ini," pungkasnya.(ctr)