Australia Minta Warganya Keluar dari Lebanon, Indonesia Minta Tunda Kujungi Lebanon

Senin 05-08-2024,10:02 WIB
Reporter : Jeffri Ginting
Editor : Jeffri Ginting

Indonesia

Kedutaan Besar RI di Beirut mengimbau WNI di Lebanon Selatan untuk keluar dari Lebanon selama penerbangan komersil masih ada. KBRI juga meminta WNI yang ada di Lebanon selatan segera berlindung di KBRI Beirut.

 

"Dengan pertimbangan buruknya kondisi keamanan di Lebanon Selatan (Saida, Hasbaya, Nabatiyeh, Marjeyoun, Tyre dan Aitaroun), telah ditetapkan Status Siaga I di wilayah tersebut sejak Oktober 2023. Dalam kaitan ini, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon Selatan untuk berlindung di KBRI Beirut (safe house)," tulis KBRI di Beirut dalam keterangannya, Kamis (1/8/2024).

 

 

KBRI Beirut juga meminta WNI untuk menunda perjalanan ke Lebanon. WNI di Lebanon sendiri berjumlah 203 orang serta 1.232 personel TNI yang bertugas di United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL).

 

KBRI mengingatkan para WNI di Lebanon untuk menghindari kawasan yang rawan, menyimpan barang dan dokumen berharga pada tempat yang aman, terus mencermati dan bersikap waspada atas perkembangan situasi keamanan setempat. Jika sedang bepergian, para WNI diharapkan menjaga barang berharga seperti paspor, dompet, dan handphone dengan baik. Kemudian, segera cari tempat berlindung dan hubungi 112 bila dalam keadaan darurat.

 

"Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, agar dapat segera menghubungi Hotline KBRI Beirut melalui telepon maupun WhatsApp pada nomor +961 70817310," lanjutnya.

 

 

Australia

Pemerintah Australia menyerukan warga Australia di Lebanon agar meninggalkan negara itu sekarang juga. Australia meminta warganya pergi karena risiko konflik regional meningkat.

 

Kategori :