Asal Mula Syariat Qurban Umat Islam, Berawal Dari Mimpi Nabi Ibrahim AS Menyembelih Nabi Ismail AS

Minggu 05-05-2024,18:06 WIB
Reporter : Radar Seluma
Editor : Radar Seluma

Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id - Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar sudah lama menikah namun kebahagian mereka belum lengkap sehingga Siti Hajar dirundung rasa sedih sebab belum di karuniai seorang belahan hati dan jantung sebagai penerus garis keturunan namun Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar tidak berpangku tangan dan terus berdoa kepada Allah SWT.                                     

Sampai akhirnya Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar dikarunia seorang putra setelah sekian lama di nanti-nantikan dan Nabi Ibrahim AS memberikan nama yang bernama Ismail yang Sholeh yang nantinya menjadi seorang Nabi meneruskan dakwah Nabi Ibrahim AS.

BACA JUGA:Kisah Singkat Kelahiran Nabi Ibrahim AS

Setelah kelahiran Ismail Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk memindahkan istri dan putranya ke Kota Makkah tepatnya di lokasi Ka'bah saat ini yang mana saat itu Ka'bah beluma di bangun oleh Nabi Ibrahim AS, saat itu Kota Makkah merupakan sebuah wilayah tanah yang tandus dengan panas yang terik namun oleh karena hal tersebut merupakan perintah Allah SWT maka Nabi Ibrahim AS harus rela berpisah dari istri dan anaknya Ismail.

Saat datangnya perintah untuk tinggal di Kota Makkah akhirnya Ismail dan ibunya diantarkan ke sebuah tempat yang tandus dan panas sehingga Siti Hajar kehabisan persediaan bahan makan hal tersebut membuat Siti Hajar bingung dan cemas sebab tidak bisa menyusui putranya semata wayang di tengah-tengah gurun pasir yang tandus dan kehausan.

BACA JUGA:Kasih Nabi Ibrahim Dalam Mencari Tuhan Sang Pencipta

"Sampai pada akhirnya Hajar berlari kecil dari bukit Shafa ke marwa sampai tujuh kali untuk mencari sumber air namun tidak setetes air pun di temukan olah Siti Hajar namun ada sebuah keajaiban yang luar biasa yang terjadi yaitu tepatnya pada bekas hentakan kaki Ismail keluar air dari dalam bumi dengan muncul secara mendadak dan memancar akhirnya dinamakan zam-zam dan air tersebut tidak pernah kering hingga saat ini bahkan setiap jama'ah Muslim yang Umroh maupun Haji membawa air Zam-zam tersebut sebagai oleh-oleh"

Seiring berjalannya waktu melalui perjalanan panjang dan melewati berbagai ujian bersama kedua orang tuanya, Ismail tumbuh menjadi sosok pemuda yang Sholeh bertaqwa kepada Allah SWT meskipun berbagai cobaan dan godaan silih berganti tidak menggoyahkan hatinya.

Namun cobaan terberat kembali terjadi bagi keluarga Nabi Ibrahim AS sebagai ujian bagi Nabi Ibrahim Siti Hajar dan Ismail yaitu Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS  untuk menyembelih putranya sendiri melalui mimpi secara berturut-turut meski awalnya tidak yakin, namun anak dan istrinya mendukung keputusannya demi mematuhi Allah SWT apapun hasil akhir nantinya.

BACA JUGA:Perjalanan Awal Mula Dakwah Nabi Ibrahim AS

Sebelum menunaikan perintah itu Nabi Ibrahim AS  menyampaikan kepada Istrinya saat itu Setan mencoba mempengaruhi Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar untuk tidak melaksanakan perintah Allah SWT itu, saat Ismail mendengarnya, seketika langsung menyanggupinya dan meyakinkan ayahnya untuk menjalankan perintah dari Allah SWT tersebut sebab Ismail percaya bahwa Allah SWT akan memberikan hal yang terbaik.

Setelah melakukan berbagai pertimbangan, akhirnya keputusan bulat yang harus diambil adalah menyembelih putra kesayangannya yang telah dinantikan sejak lama, salah satu tujuannya adalah Allah SWT ingin menguji seberapa besar kecintaan Ibrahim AS terhadap-Nya setelah datangnya buah hati.

Perintah penyembelihan ini memang terkesan sangat tragis, namun Allah SWT menyimpan rahasia besar di baliknya. Sebelum melakukan prosesnya Nabi Ibrahim AS terlebih dahulu menajamkan pisaunya supaya putranya tidak kesakitan saat disembelih.      

BACA JUGA:5 Mukjizat Nabi Ibrahim AS, Diantaranya Tidak Hangus Di Bakar Kobaran Api

Pada saat pisau dihaluskan tepat di leher Ismail, tiba-tiba tubuh Ismail Allah digantikan dengan seekor domba gemuk

Sebagaimana diabadikan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat As- Saffat ayat 102-105 yang berbunyi: 

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعۡىَ قَالَ يٰبُنَىَّ اِنِّىۡۤ اَرٰى فِى الۡمَنَامِ اَنِّىۡۤ اَذۡبَحُكَ فَانْظُرۡ مَاذَا تَرٰى​ؕ قَالَ يٰۤاَبَتِ افۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُ​ سَتَجِدُنِىۡۤ اِنۡ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيۡنَ‏ ١٠٢

فَلَمَّاۤ اَسۡلَمَا وَتَلَّهٗ لِلۡجَبِيۡنِ​ۚ‏ ١٠٣

وَنَادَيۡنٰهُ اَنۡ يّٰۤاِبۡرٰهِيۡمُۙ‏ ١٠٤

قَدۡ صَدَّقۡتَ الرُّءۡيَا ​ ​ۚ اِنَّا كَذٰلِكَ نَجۡزِى الۡمُحۡسِنِيۡنَ‏١٠٥

Artinya:

"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelih mu. Maka bagaimanakah pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapati ku termasuk orang yang sabar." (QS As- Saffat 102)

"Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipisnya, (untuk melaksanakan perintah Allah)" (QS As- Saffat 103)

"Lalu Kami panggil dia, "Wahai Ibrahim" (QS As- Saffat 104 )

"Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu, Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik" (QS As- Saffat 105)

Sehingga di sebab kan perisitiwa perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih Nabi Ismail AS kemudian Nabi Ismail AS Allah gantikan dengan seekor Domba, maka sebagai bentuk ketaatan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT maka umat Muslim di wajibkan untuk berqurban pada bulan Zulhijjah bagi orang-orang yang mampu

Sebagaimana syariat tersebut Allah perintahkan sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al Hajj ayat 34 berbunyi:

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ - ٣٤ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَالصَّابِرِيْنَ عَلٰى مَآ اَصَابَهُمْ وَالْمُقِيْمِى الصَّلٰوةِۙ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ - ٣٥

Artinya: 

"Dan bagi setiap umat telah Kami syariat kan penyembelihan (qurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah hati mereka bergetar, orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, dan orang yang melaksanakan salat dan orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Kami karunia kan kepada mereka." (QS Al Hajj 34)

Itulah sekilas asal mula di disyariatkan nya berqurban bagi umat Muslim mudah-mudahan Allah SWT melimpahkan rizki sehingga kita yang belum berqurban di berikan Allah SWT kemudahan untuk berqurban bagi yang sudah berqurban juga Allah berikan rizki untuk berqurban lagi Aamiin Allahumma Aamiin. (djl) 

 

Kategori :