Fatimah meminta di makamkan di malam hari agar jasad nya tidak sampai banyak di lihat orang lain.
Maka setelah Fatimah wafat satu persatu Ali bin Abi Thalib melaksanakan wasiatnya istrinya tetcinta.
Di mulai dari Asma membuatkan keranda untuk Fatimah sebagaimana yang di kehendaki Fatimah RA lalu kemudian Asma memandikan mayat Fatimah sesuai wasiatnya kepada Asma selanjutnya Fatimah disholatkan dan di makamkan di malam hari tanpa sepengetahuan kaum Muslimin sesuai dengan yang di kehendaki oleh Sayyidina Fatimah.
BACA JUGA:Pangan Murah DKP Bengkulu Selatan Menjelang Nataru Digelar
Usai Fatimah RA di makamkan Ali bin Abi Thalib suaminya berdiri di samping kuburnya seraya berkata dengan sedih dan pilu dengan rasa kehilangan yang sangat mendalam:
"dua kasih yang berkumpul pasti berpisah dan semua selain kematian sedikit kehilangan terhadap seorang demi seorang suatu bukti bahwa suatu kekasih itu tiada abadi"
Wafatnya istrinya tercinta Fatimah RA merupakan pukulan yang sangat berat bagi Sayyidina Ali bin Abi Thalib sebab enam bulan sebelumnya Sayyidina Ali bin Abi Thalib baru saja kehilangan seorang sosok Sahabat orang tua dan sosok tauladan yang telah mendidik nya sejak kecil yaitu Wafatnya Nabi Muhammad Rasulullah SAW sehingga betul-betul membuat Sayyidina Ali bin Abi Thalib sangat terpukul.
Setelah beberapa hari kemudian Sayyidina Ali bin Abi Thalib melaksanakan wasiat istrinya Sayyidina Fatimah RA yaitu menikahi ponakannya Ummah binti Al Ash putri kakak perempuan Fatimah Sayyidina Zainab binti Muhammad Rasulullah SAW. (djl)