Radar Seluma.Disway.Id - Di tengah pesatnya arus modernisasi, beberapa kuliner tradisional Indonesia nyaris terlupakan. Namun, masyarakat dan pemerintah setempat kini bersatu untuk menghidupkan kembali kelezatan-kelezatan yang hampir punah tersebut.
BACA JUGA:Menuju Pertumbuhan Ekonomi Secara Menyeluruh, Percepatan Akses Keuangan Daerah Bengkulu Selatan
Salah satu contoh adalah "Liwetan," sebuah tradisi makan dari Cirebon, Jawa Barat. Makanan ini kaya akan cita rasa lokal namun mulai langka karena generasi muda lebih cenderung mengonsumsi makanan cepat saji. Di beberapa sudut kota, komunitas lokal dan pedagang kuliner bekerja sama untuk mempopulerkan kembali Liwetan dengan mengadakan acara kuliner khas daerah.
BACA JUGA:Harga Ikan Melonjak, Tangkapan Nelayan di Bengkulu Selatan Sedikit
Selain itu, beberapa pasar tradisional yang hampir tergantikan oleh supermarket modern kini menjadi tempat penjagaan kuliner-kuliner tradisional. Di pasar tradisional, pengunjung dapat menemukan berbagai jajanan tradisional yang sulit ditemukan di tempat lain.
Beberapa komunitas juga memberikan perhatian khusus pada makanan-makanan yang memerlukan proses masak rumit, seperti "Kue Keranjang" atau "Nogosari." Mereka mengadakan lokakarya memasak dan mengajak generasi muda untuk belajar dan mewarisi keahlian tersebut. "Kami berkomitmen untuk melestarikan warisan kuliner leluhur kami. Ini bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang identitas budaya kami," ujar [Nama, Anggota Komunitas Melestarikan Kuliner].