Masinis tersebut yakni febrian, kemudian membunyikan klason untuk memperingati dan menadakan kereta akan lewat.
Saat kereta lewat, Febrian mengakui tidak begitu memperhatikan sosok berjaket hitam tersebeut karena fokus terhadap wesel atau perpindahan jalur kereta.
Masinis kereta juga mengakui melihat korban menyeberang rel dengan jarak lebih kurang 2 meter dari kereta, sehingga menyebabkan korban yang ternyata AKBP Buddy tertabrak kereta.
Mengetahui hal itu, masinis kemudian membuat laporan ke pusat pengendalian kereta api pusat dan mengisi form peristiwa luar biasa.
Masinis juga melanjutkan perjalanan dan setibanya di stasiun Cirebon baru mengatahui jika sosok yang tertabrak tersebut adalah AKBP Buddy Alfrits Towoliu.