Project for Love Memperluas Pendidikan Berbasis Kasih Sayang di Seluruh Afrika

Project for Love Memperluas Pendidikan Berbasis Kasih Sayang di Seluruh Afrika

--

 

JOHANNESBURG, AFRIKA SELATAN, Radarseluma.Disway.id- African Media Agency (AMA) - 15 Oktober 2025 - Project for Love, sebuah gerakan pendidikan global yang berakar pada cinta kasih dan welas asih, semakin memperluas dampaknya di Afrika.

Berdasarkan pengalaman di Afrika Selatan, Ghana, Kenya, dan Rwanda, organisasi ini kini telah meluncurkan kemitraan di Uganda dan Tanzania untuk memajukan misinya mentransformasi pendidikan melalui empati, integritas, dan pelayanan.

 

BACA JUGA: Inspektorat Seluma dan Tipikor akan Ekspos Kasus DD Dusun Tengah

BACA JUGA: 10 Calon Pimpinan Baznas Seluma Diusulkan ke Baznas RI

Eduardo Said Pichardo Gelly, seorang tokoh kemanusiaan dan pendidik internasional, memimpin Project for Love dengan filosofi sederhana namun kuat: kebahagiaan abadi datang dari melayani sesama. Keyakinan ini mendasari kerja organisasi ini di komunitas-komunitas kurang mampu di seluruh Afrika dan Asia, dengan mendukung infrastruktur sekolah, pengembangan guru, dan pembelajaran holistik berbasis nilai.

 

"Saya memulai perjalanan ini dengan berlatih meditasi cinta kasih," kata Pichardo Gelly. "Itu mengubah pandangan dunia saya. Kebahagiaan sejati datang ketika kita mencari kebahagiaan orang lain. Visi itulah yang memandu semua yang kita lakukan."

 

Dengan tujuan menjangkau 300.000 sekolah dan mentransformasi kehidupan 30 juta anak di seluruh dunia dalam dekade mendatang, Project for Love menempatkan Afrika di jantung misinya. Organisasi ini telah mencapai kemajuan melalui proyek revitalisasi sekolah, pelatihan guru, dan integrasi kurikulum berbasis kasih sayang.

 

Di antara pencapaiannya adalah peremajaan sekolah-sekolah di pedesaan, pengenalan program mindfulness dan kecerdasan emosional, serta pemberdayaan guru untuk membangun kelas yang peduli dan inklusif. Pendekatan Project for Love melampaui infrastruktur—proyek ini berupaya membentuk kembali budaya pendidikan dengan menanamkan kebaikan, empati, dan integritas dalam setiap pengalaman belajar.

 

Sumber: