Muharam dan Transformasi Akhlak: Momentum Menjadi Insan Mulia

Muharam dan Transformasi Akhlak: Momentum Menjadi Insan Mulia

Radarseluma.disway.id - Muharam dan Transformasi Akhlak: Momentum Menjadi Insan Mulia--

"Muharam, Bulan Penuh Makna dan Refleksi Diri"

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Bulan Muharam, sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah, bukan hanya penanda awal tahun baru Islam, tetapi juga menjadi momen penting untuk merefleksikan perjalanan hidup dan memperbaiki diri. Dalam tradisi Islam, Muharam termasuk dalam deretan asyhurul hurum (bulan-bulan yang dimuliakan), sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus." (QS. At-Taubah: 36)

Di antara empat bulan yang dimuliakan itu, Muharam mendapat kedudukan istimewa. Nabi Muhammad Rasulullah SAW sendiri menyebutnya sebagai “Syahrullah” (bulan Allah), menunjukkan kehormatannya:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Artinya: "Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharam." (HR. Muslim, no. 1163)

Kehadiran Muharam bukan sekadar momentum ritual ibadah seperti puasa Asyura, tetapi lebih luas lagi sebagai sarana memperbaiki diri, khususnya dalam hal akhlak. Sebab, fondasi kemuliaan seorang hamba di sisi Allah tak hanya pada amal ibadah, melainkan akhlaknya yang baik terhadap sesama manusia.

BACA JUGA:Muharam: Momentum Awal Tahun untuk Menjadi Hamba yang Bersyukur dan Taat

Hakikat Akhlak dalam Islam

Akhlak dalam Islam merupakan manifestasi dari iman dan ibadah seseorang. Rasulullah SAW bahkan diutus dengan misi utama menyempurnakan akhlak manusia:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلَاقِ

Artinya: "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.".(HR. Ahmad, no. 8595)

Hal ini menandakan bahwa perbaikan akhlak bukanlah perkara remeh, melainkan merupakan inti dari ajaran Islam itu sendiri. Tanpa akhlak yang baik, ibadah yang dilakukan pun bisa kehilangan maknanya. Rasulullah SAW juga bersabda:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

Artinya: "Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Abu Dawud, no. 4682)

Muharam sebagai Waktu Hijrah Akhlak

Hijrah yang sejati bukan hanya berpindah tempat, tetapi berpindah dari keburukan menuju kebaikan. Inilah yang disebut sebagai hijrah batiniah, hijrah akhlak dari sifat-sifat tercela menuju sifat-sifat terpuji.

Dalam bulan Muharam, umat Islam mengenang peristiwa hijrah Nabi Muhammad Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah, yang menjadi simbol perjuangan dan transformasi. Namun, hijrah sejati saat ini adalah berpindah dari:

• Takabur menjadi tawadhu’

• Iri hati menjadi syukur

• Ghibah menjadi tutur kata yang baik

• Amarah menjadi kesabaran

• Malas ibadah menjadi semangat              spiritual

Rasulullah SAW menjelaskan makna hijrah dalam konteks perbaikan akhlak:

وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ

Artinya: "Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah." (HR. Bukhari, no. 10)

Dengan demikian, Muharam adalah momentum terbaik untuk berhijrah akhlak—melakukan pembenahan diri secara berkelanjutan.

BACA JUGA:Menjaga Api Hijrah Tetap Menyala: Menghindari Kegagalan dan Kembali ke Jurang Dosa

Langkah-Langkah Memperbaiki Akhlak di Bulan Muharam

1. Muhasabah Diri

Evaluasi akhlak dan perbuatan selama ini. Apakah kita sudah menjadi pribadi yang amanah, jujur, penyabar, dan santun? Atau justru masih dikuasai nafsu, marah, dan kebiasaan buruk?

2. Tobat dan Memohon Ampunan

Muharam adalah saat yang tepat untuk kembali kepada Allah dengan hati yang ikhlas. Memperbaiki akhlak harus dimulai dengan tobat dari kesalahan yang telah dilakukan.

3. Memperbanyak Ibadah Sunnah

Termasuk puasa Asyura pada 10 Muharam, yang dapat menghapus dosa setahun yang lalu:

صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar puasa itu menghapuskan dosa setahun yang telah lalu." (HR. Muslim, no. 1162)

4. Meneladani Akhlak Rasulullah SAW 

Membaca dan mengkaji sirah Nabi, khususnya dalam menyikapi kebencian, menghadapi musuh, serta bersikap terhadap keluarga dan sahabat.

5. Bergabung dalam Lingkungan Shalih

Perbaikan akhlak membutuhkan dukungan sosial. Bergabung dalam majelis ilmu, komunitas dakwah, dan pertemanan yang positif akan mempercepat transformasi diri.

Muharam Adalah Titik Awal Pembaharuan Jiwa

Memasuki Muharam berarti membuka lembaran baru. Namun, lembaran itu tidak akan berarti tanpa perubahan nyata dalam sikap dan kepribadian. Akhlak yang baik adalah cermin keberhasilan hijrah hati dan bukti keimanan sejati.

Allah menjanjikan kedudukan tinggi bagi orang yang memperbaiki akhlaknya:

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا...

Artinya: "Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati..." (QS. Al-Furqan: 63)

Akhlak yang lembut, rendah hati, sabar, dan pemaaf adalah bukti dari hamba Ar-Rahman. Inilah yang seharusnya menjadi tujuan kita dalam menyambut dan menjalani bulan Muharam.

Mari Jadikan Muharam sebagai Revolusi Akhlak Pribadi

Di tengah era yang penuh godaan moral dan degradasi akhlak, Muharam hadir sebagai pengingat akan pentingnya revolusi batin. Hijrah tidak hanya diperingati sebagai sejarah, tapi harus dihidupkan sebagai spirit pembaruan hidup. Mari kita isi bulan Muharam dengan perenungan, tobat, ibadah, dan komitmen untuk menjadi insan berakhlak mulia sebagai jalan menuju keridhaan Allah.

Semoga setiap langkah hijrah akhlak yang kita lakukan di bulan yang mulia ini menjadi saksi amal baik di akhirat kelak. Aamiin. (djl) 

Sumber:

Berita Terkait