Setelah Asyura: Merawat Semangat dan Menjaga Istiqamah dalam Ibadah
Radarseluma.disway.id - Setelah Asyura: Merawat Semangat dan Menjaga Istiqamah dalam Ibadah--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id-Hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram telah kita lewati dengan penuh suka cita dan amal kebaikan, seperti puasa sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa. Namun, perjalanan spiritual seorang Muslim tidak boleh berhenti di sana. Justru setelah Asyura, saatnya kita mempertahankan semangat ibadah dan berusaha untuk istiqamah dalam ketaatan kepada Allah SWT. Istiqamah bukan hanya amalan sesaat, melainkan komitmen berkelanjutan yang mencerminkan keseriusan kita dalam beragama.
Istiqamah menjadi pondasi penting dalam kehidupan seorang Mukmin. Dengan istiqamah, ibadah bukan hanya ramai di momen tertentu seperti Muharram, Ramadan, atau hari besar lainnya, melainkan menjadi rutinitas yang mendekatkan kita pada ridha Allah setiap hari.
Pentingnya Istiqamah dalam Ibadah
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: "Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertaubat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Hud: 112)
Ayat ini menjadi perintah tegas dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya untuk senantiasa istiqamah, tidak hanya di waktu-waktu tertentu. Karena keistiqamahan adalah tanda keimanan yang kokoh.
BACA JUGA:Refleksi Asyura: Keteguhan Para Nabi sebagai Cahaya Keteladanan Umat
Hadits tentang Keutamaan Istiqamah
Rasulullah SAW bersabda:
قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ
Artinya: "Katakanlah: ‘Aku beriman kepada Allah,’ kemudian istiqamahlah." (HR. Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa iman yang benar harus dibuktikan dengan konsistensi dalam amal. Tidak cukup hanya mengaku beriman, tetapi harus diwujudkan dalam perilaku sehari-hari dengan istiqamah di atas ketaatan.
Penjelasan Makna Istiqamah
Istiqamah secara bahasa berarti lurus, teguh, atau tetap pada jalannya. Secara istilah, istiqamah adalah konsisten dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menjauhi maksiat, dan bersabar dalam menghadapi ujian hidup.
Imam Ibn Rajab Rahimahullah menjelaskan:
"Istiqamah mencakup seluruh ajaran agama, yaitu tetap berada dalam ketaatan kepada Allah tanpa berpaling ke kanan maupun kiri." (Ibn Rajab, Jami’ al-‘Ulum wa al-Hikam)
Karena itu, istiqamah bukan hanya soal ibadah ritual seperti shalat dan puasa, tetapi juga mencakup akhlak, muamalah, dan menjaga diri dari kemaksiatan dalam segala situasi.
Contoh Nyata Istiqamah setelah Asyura
Sumber: