Hari Penerbangan Nasional, Warek Undana Prof Jefri Optimis Lahirnya Habibie Baru
Prof. Dr. Jefri S. Bale, ST., M.Eng, Wakil Rektor IV Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang menyampaikan pandangannya dalam momen Hari Penerbangan Nasional yang diperingati setiap tanggal 27 Oktober.--
BACA JUGA:Manager Baru, Warga Seluma Keluhkan Pemadaman Listrik Berulang Kali
Menurut Prof Jefri, rumus Habibie menjadi salah satu warisan ilmiah paling fundamental dalam dunia penerbangan. Baginya, Habibie adalah teladan sempurna, ilmuwan yang berpikir mendalam, bekerja dengan disiplin, dan berjiwa pengabdian.
Meski mengagumi masa keemasan Habibie, Jefri sadar bahwa tantangan dunia penerbangan hari ini berbeda. Ia menyoroti pentingnya tata kelola industri penerbangan nasional, dengan mencontohkan kondisi maskapai pelat merah Garuda Indonesia.
“Selain teknologinya yang terus berkembang, kita juga perlu memahami bagaimana kompleksnya teknologi dalam bidang penerbangan.Garuda sudah melayani dengan baik, tapi masih ada tantangan terkait dengan tata kelola,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menyoroti penerbangan perintis di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang menurutnya belum optimal. Penerbangan perintis seharusnya mendapat perhatian serius karena menjadi urat nadi konektivitas di negara kepulauan seperti Indonesia.
“Masih ada beberapa pulau atau daerah yang dilayaninya tidak seoptimal daerah yang lain, karena merupakan daerah terluar,” katanya.
Tiga Strategi Melahirkan “Habibie Baru”
Untuk melahirkan generasi penerus yang mampu berpikir sebrilian B.J. Habibie, Prof Jefri menekankan bahwa dibutuhkan sistem pendidikan dan ekosistem riset yang berkelanjutan. Menurutnya, kemajuan teknologi tidak bisa lahir dari ruang kosong, ia tumbuh dari ruang belajar yang hidup dan terbuka terhadap perubahan. Dalam pandangannya, ada tiga strategi utama yang harus ditempuh agar semangat Habibie tidak berhenti sebagai nostalgia.
BACA JUGA: Jalan Amblas, Akses ke Ulu Talo Seluma Terancam Putus
Sumber: