Dampak Banjir di Sumbar, Harga Cabai Meroket di Ujung Tahun 2025
Petani cabe seluma--
Kenaikan harga ini memberi dampak positif tidak hanya bagi petani. Akan tetapi juga bagi ibu-ibu rumah tangga yang selama ini diberdayakan Maryono untuk membantu proses pemetikan. Dengan lahan seluas 1 hektare yang dikelolanya, sejumlah warga sekitar ikut merasakan manfaat dari meningkatnya aktivitas panen dan nilai jual hasil produksi.
"Alhamdulillah, para ibu-ibu yang membantu memanen ikut merasakan berkahnya. Upah mereka otomatis meningkat sejalan dengan naiknya nilai jual cabai," ujarnya.
Setelah dipanen, hasil cabai milik Maryono langsung dijemput pengepul. Selama ini, sistem tersebut menjadi pilihan karena memudahkan proses distribusi dan pemasaran. Pengepul kemudian menyalurkan cabai ke berbagai pasar di Kota Bengkulu dan daerah lain yang membutuhkan.
"Biasanya hasil panen cabai ini langsung diambil pengepul untuk dijual ke pasar di Kota Bengkulu. Pola ini sudah berjalan cukup lama dan membantu kami fokus pada proses produksi," jelasnya.
BACA JUGA:Kontraktor Tagih Hutang ke Pemda Seluma, BKD Seluma Minta Waktu Dua Minggu Hitung Kekuatan Anggaran
Lonjakan harga cabai diperkirakan masih akan terjadi hingga kondisi pasokan dari luar daerah kembali normal. Para petani di Seluma berharap momentum ini dapat terus mendorong peningkatan pendapatan dan menjadi motivasi untuk mengembangkan sektor pertanian lokal, sekaligus memperkuat ketahanan pasokan pangan daerah.(ctr)
Sumber: