Antrean SPBU Tais Tembus 3 Kilometer, Pasokan Belum Normal

 Antrean SPBU Tais Tembus 3 Kilometer,  Pasokan Belum Normal

Antrian BBM--

 

Dirinya juga menyampaikan bahwa keterlambatan distribusi BBM disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem di wilayah perairan Bengkulu beberapa waktu lalu. Kapal tanker pengangkut BBM sempat gagal berlabuh di Pelabuhan Pulau Bai karena gelombang tinggi dan angin kencang. Hal tersebut berdampak langsung terhadap keterlambatan suplai BBM ke sejumlah SPBU di wilayah Bengkulu dan sekitarnya, termasuk Kabupaten Seluma.

 

"Untuk saat ini, suplai BBM sudah mulai kembali berjalan. Kapal sudah bisa berlabuh di Pelabuhan Pulau Bai, sehingga pasokan BBM mulai dikirim kembali. Kami berharap pasokan bisa ditambah menjadi 16 ton per hari, dari sebelumnya hanya 8 ton," jelasnya.

 

Namun, di tengah kelangkaan ini, harga eceran BBM di tingkat pengecer justru melonjak tajam. Di beberapa titik di wilayah Seluma, harga BBM jenis Pertalite dijual hingga Rp 20 ribu per liter, dua kali lipat dari harga normal di SPBU. Kondisi ini membuat masyarakat semakin resah, terutama bagi mereka yang membutuhkan bahan bakar untuk aktivitas harian.

 

Seorang pengendara, Rahmad (30) mengaku sudah dua hari kesulitan mendapatkan BBM. Sehingga membuat dirinya terpaksa harus ikut mengantri untuk mendapatkan BBM.

 

"Kalau antre di SPBU bisa dua jam lebih, tapi kalau beli eceran harganya mahal sekali. Terpaksa beli juga karena motor harus dipakai kerja," keluhnya.

 

BACA JUGA:HKSTP dan Startup Hongkong Bersinar di SWITCH 2025 Singapura, Acara Pitch SLINGSHOT yang Bergengsi

BACA JUGA:Swiss-Belhotel International Berekspansi di Malaysia

Pemerintah daerah bersama jajaran kepolisian pun turun tangan membantu mengatur lalu lintas di sekitar SPBU Tais agar kemacetan tidak semakin parah. Selain itu, aparat juga melakukan pengawasan terhadap penjualan BBM eceran untuk mencegah praktik penimbunan dan permainan harga di tingkat pengecer.

 

Sumber:

Berita Terkait