Antrean BBM Ricuh di SPBU Tais, Mobil Carry Nyaris Terbakar
SPBU tais sempat terjadi mobil mengeluarkan asap--
"Posisi mobil sedang mengantre dengan mesin mati. Diduga terjadi korsleting listrik di bawah kursi pengemudi. Beruntung petugas kami cepat tanggap dan segera memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Ringan (APAR)," sampainya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun untuk menghindari risiko ledakan, petugas SPBU memutuskan menghentikan sementara proses pengisian BBM.
Beberapa saat kemudian, aparat dari Polsek Seluma dan Polres Seluma tiba di lokasi. Mereka langsung mengamankan situasi, membubarkan kerumunan warga yang menonton kejadian. Serta meminta keterangan dari sejumlah saksi mata. Polisi juga menertibkan antrean kendaraan dan memastikan tidak ada pelanggaran yang dapat memicu insiden lanjutan.
Sebagai langkah pengendalian, pihak SPBU bersama aparat kepolisian menerapkan pembatasan pembelian BBM. Untuk sementara, sepeda motor hanya diperbolehkan membeli BBM senilai maksimal Rp 50 ribu. Sedangkan mobil dibatasi hingga Rp 200 ribu per kendaraan. Kebijakan ini diambil guna mempercepat antrean dan memastikan pemerataan distribusi BBM.
BACA JUGA:Dorong Semangat Generasi Muda Lewat Sepak Bola, BRI Dukung Garuda Futsal League Series 3
BACA JUGA:Membangun Kekuatan Diri dengan Iman yang Teguh di Bulan Dzulqa’dah
"Langkah pembatasan ini kami ambil agar semua warga mendapat bagian dan antrean tidak semakin memanjang. Kami juga mengimbau warga tetap tertib dan menghindari tindakan anarkis," himbaunya.
Pihak kepolisian menegaskan akan menindak tegas siapa pun yang membuat keributan di area publik, terutama di fasilitas vital seperti SPBU. Masyarakat berharap pemerintah daerah dan Pertamina segera menormalkan distribusi BBM di wilayah Seluma. Jika tidak, bukan tidak mungkin kejadian serupa kembali terulang dan memicu gangguan keamanan yang lebih besar.(ctr)
Sumber: