2.360 Hektare Sawah Sudah Panen, Gabah di Seluma Melimpah?

2.360 Hektare Sawah Sudah Panen, Gabah di Seluma Melimpah?

Petani Padi di Desa Air Latak Kecamatan Seluma Barat--

 

Salah satu petani, Eva, mengungkapkan bahwa pada musim panen kali ini, hasil gabah yang diperoleh jauh lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Sawah seluas seperempat hektar biasanya menghasilkan 40 karung gabah, namun kali ini hanya menghasilkan 24 karung. Menurutnya, serangan hama tikus yang sulit dikendalikan menjadi penyebab utama turunnya hasil panen.

 

"Dibandingkan dengan musim panen sebelumnya, hasil panen kami kali ini sangat merosot. Padi yang diserang tikus hampir tidak bisa dipanen dengan baik, " ungkap Eva.

 

Selain masalah hama tikus, petani di wilayah ini juga mengeluhkan kondisi sistem irigasi yang rusak parah. Irigasi yang sudah berusia puluhan tahun itu kini banyak mengalami kebocoran, sehingga air yang mengalir tidak sampai ke seluruh lahan persawahan.

 

Petani setempat terpaksa melakukan perbaikan dengan alat seadanya agar sawah mereka tetap terairi.

 

"Irigasi sudah bocor di sana-sini, sehingga air sering tidak sampai ke sawah. Kami memperbaikinya dengan alat seadanya, namun itu tidak cukup untuk mengatasi masalah ini," ujar Eva.

BACA JUGA:Berkas CPNS Seluma Sedang Dalam Proses, Tak Ada Sanggahan Diterima

BACA JUGA:Hanya 8 Daerah Sanggup Gelar PSU, 16 Lainnya Minta Dana APBN! Termasuk Bengkulu Selatan

Masalah lain yang dihadapi petani sangat kompleks, salah satunya juga persoalan masih tingginya harga pupuk yang sulit dijangkau oleh sebagian besar petani. Pupuk subsidi yang seharusnya dapat meringankan beban mereka justru terbatas. Setiap kelompok petani hanya menerima lima karung pupuk subsidi, yang sering kali tidak mencukupi kebutuhan dalam satu musim tanam.

Sumber: