Hijrah yang Sukses Dimulai dari Keluarga: Menjadi Teladan Perubahan Menuju Ridha Allah

Hijrah yang Sukses Dimulai dari Keluarga: Menjadi Teladan Perubahan Menuju Ridha Allah

Radarseluma.disway.id - Hijrah yang Sukses Dimulai dari Keluarga: Menjadi Teladan Perubahan Menuju Ridha Allah--

"Pondasi Hijrah Dimulai dari Rumah"

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id Hijrah sering dipahami sebagai perpindahan dari keburukan menuju kebaikan, dari kegelapan menuju cahaya, atau dari maksiat menuju taat. Namun dalam konteks kehidupan modern, hijrah bukan hanya bersifat individual, melainkan juga menyentuh aspek sosial, khususnya dalam lingkup paling kecil namun paling berpengaruh: keluarga.

Keluarga adalah institusi pertama tempat seorang anak tumbuh, belajar, dan mengenal nilai-nilai agama. Jika hijrah dimulai dari kesadaran pribadi namun tidak disertai dukungan dan peran serta keluarga, maka proses hijrah bisa menjadi tidak konsisten, bahkan gagal. Oleh karena itu, hijrah yang sukses sejatinya dibangun dari lingkungan keluarga yang Islami, mendukung, dan membentuk karakter yang kokoh dalam beragama.

Makna Hijrah dalam Al-Qur’an dan Hadis

Secara bahasa, hijrah berarti berpindah. Dalam konteks syar’i, hijrah adalah berpindah dari sesuatu yang dibenci Allah menuju sesuatu yang diridhai-Nya. Rasulullah SAW bersabda:

"الْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ"

Artinya: “Orang yang berhijrah adalah yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhari)

Hadis ini menunjukkan bahwa esensi hijrah tidak sekadar berpindah tempat, melainkan berpindah sikap dan perilaku menuju yang lebih baik, menjauhi larangan Allah. Dan tempat utama yang menjadi saksi proses perubahan itu adalah rumah, yakni keluarga.

BACA JUGA:Muharam: Momentum Awal Tahun untuk Menjadi Hamba yang Bersyukur dan Taat

Keluarga sebagai Sumber Keteladanan

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an

"يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا"

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...” (QS. At-Tahrim: 6)

Ayat ini menegaskan bahwa tanggung jawab hijrah bukan hanya pada individu, tetapi juga mencakup keluarga. Seorang ayah, ibu, dan anggota keluarga lainnya memiliki tanggung jawab untuk saling menjaga dan mengingatkan agar terhindar dari murka Allah.

Imam Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu menjelaskan maksud ayat ini:

"Ajarilah mereka (keluarga) adab dan ilmu.

Artinya, proses hijrah tidak hanya dilakukan dengan meninggalkan dosa, tetapi juga dengan membekali keluarga dengan ilmu dan akhlak yang baik.

Langkah Nyata Hijrah dari Lingkungan Keluarga

1. Menanamkan Niat dan Tujuan Hidup yang Benar

Hijrah yang dilakukan oleh kepala keluarga akan memberi dampak besar. Ketika seorang ayah memperbaiki shalatnya, menjaga lisannya, dan meningkatkan kedekatannya dengan Al-Qur’an, maka ia menjadi teladan langsung bagi anak-anaknya

2. Menciptakan Lingkungan Rumah yang Islami

Rumah yang dipenuhi bacaan Al-Qur'an, majelis ilmu, adab Islami, dan kebiasaan dzikir akan menciptakan atmosfer hijrah yang konsisten dan menenangkan.

3. Komitmen Bersama dalam Meninggalkan Keburukan

Jika sebelumnya keluarga terbiasa menonton tayangan tidak bermanfaat, lalai dari shalat, dan jauh dari masjid, maka hijrah yang sukses akan mendorong semua anggota keluarga untuk meninggalkan hal-hal tersebut bersama-sama.

4. Saling Menasehati dan Mendoakan dalam Kebaikan

Keluarga yang baik akan saling menasihati, bukan mencela. Ketika salah satu anggota keluarga terjatuh dalam kesalahan, yang lain hadir untuk menguatkan dan mendoakan. Ini adalah bentuk hijrah sosial dalam lingkup kecil namun sangat bermakna.

BACA JUGA:Menjadikan Hijrah Sebagai Jalan Hidup: Transformasi Diri Menuju Ridha Ilahi

Teladan dari Keluarga Nabi Ibrahim 'Alaihissalam

Salah satu contoh keluarga yang berhijrah secara total adalah keluarga Nabi Ibrahim 'alaihissalam. Beliau bersama istrinya Siti Hajar dan anaknya Nabi Ismail merupakan keluarga yang kokoh dalam iman dan ketaatan. Ketika Allah perintahkan meninggalkan Siti Hajar dan bayinya di padang pasir, ia taat tanpa membantah. Siti Hajar pun dengan penuh tawakal berkata:

"إِذًا لَنْ يُضَيِّعَنَا"

Artinya: "Jika demikian, Allah tidak akan menyia-nyiakan kami." (HR. Bukhari)

Keyakinan dan kepatuhan keluarga ini menjadi contoh nyata bahwa hijrah tidak akan sempurna kecuali dilakukan bersama-sama.

Keluarga Sebagai Madrasah Pertama

Dalam Islam, keluarga adalah madrasah ula (sekolah pertama). Bila pendidikan Islam kuat dalam keluarga, maka generasi Islam yang kuat akan tercipta. Sebaliknya, tanpa pembinaan dari keluarga, hijrah seorang anak bisa goyah karena tidak mendapat dukungan dan teladan.

Rasulullah SAW bersabda:

"كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ"

Artinya: "Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kepala keluarga wajib menjadi pemimpin yang adil, ibu sebagai pendidik utama di rumah, dan anak-anak sebagai amanah yang harus diarahkan dengan kasih sayang dan nilai-nilai tauhid.

Keluarga Adalah Titik Awal Keberhasilan Hijrah

Hijrah adalah sebuah perjalanan spiritual dan sosial yang tak dapat berjalan sendiri. Keluarga memegang peran sentral dalam menjadikan hijrah lebih kuat, kokoh, dan berkelanjutan. Keluarga yang membangun keimanan bersama, saling mengingatkan, dan menumbuhkan cinta kepada Allah akan menjadi fondasi yang kokoh dalam menghadapi godaan dunia.

Jika ingin hijrah kita sukses, maka mulailah dari rumah. Jadilah ayah dan ibu yang shalih, anak-anak yang taat, dan keluarga yang menjadi teladan dalam komunitas.

Menjadikan Rumah Sebagai Cahaya Hijrah

Marilah kita jadikan rumah kita sebagai tempat hijrah terbaik. Tempat yang membangkitkan iman, menyejukkan hati, dan menjadi surga dunia sebelum surga akhirat. Dengan bermodalkan niat yang lurus, ilmu yang benar, dan keluarga yang saling mendukung, insya Allah hijrah kita tidak hanya sukses secara pribadi, tetapi juga mengangkat derajat seluruh anggota keluarga di sisi Allah SWT

"Barang siapa yang berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak." (QS. An-Nisa: 100) (djl)

Sumber:

Berita Terkait