Menjadikan Hijrah Sebagai Jalan Hidup: Transformasi Diri Menuju Ridha Ilahi

Menjadikan Hijrah Sebagai Jalan Hidup: Transformasi Diri Menuju Ridha Ilahi

Radarseluma.dusway.id - Menjadikan Hijrah Sebagai Jalan Hidup: Transformasi Diri Menuju Ridha Ilahi--

"Hijrah Bukan Hanya Perpindahan Tempat"

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Hijrah adalah sebuah kata yang memiliki makna sangat dalam dalam ajaran Islam. Kata ini tidak hanya merujuk pada peristiwa historis Nabi Muhammad Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang berpindah dari Makkah ke Madinah, tetapi juga mencakup makna spiritual, sosial, dan moral. Dalam konteks kekinian, hijrah adalah proses perubahan diri menuju kehidupan yang lebih baik sesuai dengan ajaran Islam. Menjadikan hijrah sebagai jalan hidup berarti menjadikan perubahan menuju kebaikan sebagai prinsip dasar dalam hidup sehari-hari.

Fenomena hijrah dewasa ini semakin menguat di tengah umat Islam, terutama di kalangan generasi muda. Banyak yang mulai menyadari pentingnya hidup sesuai dengan tuntunan agama, meninggalkan kebiasaan buruk, dan menata kembali langkah kehidupan. Namun, hijrah sejati bukanlah perubahan sesaat atau tren musiman. Ia adalah komitmen jangka panjang, bahkan seumur hidup, untuk terus bertransformasi dalam bingkai keimanan.

Makna Hijrah dalam Al-Qur'an dan Hadits

Dalam Al-Qur'an, Allah Ta'ala memberikan banyak pujian kepada orang-orang yang berhijrah:

وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً ۖ وَلَأَجْرُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Artinya: "Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia. Dan sungguh, pahala di akhirat lebih besar, kalau mereka mengetahui." (QS. An-Nahl: 41)

Ayat ini menunjukkan bahwa hijrah yang dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah akan dibalas dengan kebaikan di dunia dan pahala besar di akhirat. Hijrah bukan hanya tindakan fisik, tetapi juga spiritual dan niat hati.

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya hijrah dalam sabda beliau

الْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ

Artinya: “Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhari, no. 10)

Hadits ini menegaskan bahwa hijrah tidak terbatas pada perpindahan geografis, tetapi yang utama adalah meninggalkan segala bentuk kemaksiatan dan mendekat kepada Allah. Ini adalah hijrah hati dan perilaku, yang menjadi kunci dari perubahan hidup seorang muslim.

BACA JUGA:Meneladani Semangat Hijrah Para Tabi’in: Cahaya Perjuangan Iman yang Tak Padam

Hijrah sebagai Proses Perubahan Diri

Menjadikan hijrah sebagai jalan hidup berarti memahami bahwa perubahan ke arah kebaikan adalah proses yang berkelanjutan. Setiap muslim dituntut untuk terus memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Ada beberapa bentuk hijrah yang perlu direnungkan:

1. Hijrah Akidah

Meninggalkan segala bentuk syirik, khurafat, dan keyakinan yang bertentangan dengan tauhid. Ini adalah hijrah paling mendasar.

2. Hijrah Ibadah

Memperbaiki kualitas ibadah seperti salat, puasa, zakat, dan lainnya, serta melakukannya dengan ikhlas dan benar.

3. Hijrah Akhlak

Mengubah perilaku buruk seperti iri hati, dendam, gibah, dan hasad menjadi akhlak mulia seperti sabar, jujur, dan tawadhu.

4. Hijrah Sosial

Meninggalkan lingkungan yang buruk dan mencari lingkungan yang bisa menumbuhkan iman dan amal saleh.

5. Hijrah Digital dan Media

Di era modern, ini sangat penting: meninggalkan konten negatif, pornografi, hoaks, dan menggantinya dengan konten islami dan bermanfaat.

BACA JUGA:Menata Ulang Waktu: Menjadi Hamba yang Produktif dan Dekat dengan Ibadah

Hijrah dan Konsistensi (Istiqamah)

Hijrah sejati menuntut konsistensi. Banyak orang berhasil memulai hijrah, tetapi tidak sedikit yang kemudian kembali ke kehidupan lamanya karena tidak mampu mempertahankan semangatnya. Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ...

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: 'Tuhan kami ialah Allah' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqamah), maka malaikat akan turun kepada mereka…” (QS. Fussilat: 30)

Istiqamah adalah buah dari kesadaran hijrah yang mendalam. Tanpa keistiqamahan, hijrah bisa menjadi momen sesaat yang cepat pudar.

Menjadikan Hijrah Jalan Hidup: Langkah Praktis

Berikut adalah beberapa langkah praktis untuk menjadikan hijrah sebagai jalan hidup:

• Niat yang Ikhlas

Semua dimulai dari niat. Niat hijrah karena Allah, bukan karena manusia, tren, atau tekanan sosial.

• Ilmu yang Benar

Hijrah harus disertai dengan pencarian ilmu agama yang benar agar tidak terjebak pada semangat tanpa dasar.

• Lingkungan yang Mendukung

Bergabung dengan komunitas yang memiliki visi serupa akan sangat membantu dalam menjaga semangat hijrah.

• Evaluasi Diri Secara Berkala

Lakukan muhasabah, periksa kembali niat, amal, dan target-target perubahan.

• Sabar dan Tawakal

Perubahan tidak selalu mudah, tapi Allah bersama orang-orang yang bersabar.

Hijrah adalah Jalan Hidup Orang Beriman

Hijrah bukan hanya peristiwa sejarah, bukan pula tren sesaat. Ia adalah jalan panjang menuju Allah yang harus ditempuh oleh setiap hamba yang ingin meraih kebahagiaan sejati. Dalam kehidupan modern, hijrah berarti mengubah pola pikir, perilaku, dan gaya hidup agar sesuai dengan syariat Islam. Tidak cukup hanya berniat, tapi harus dibuktikan dengan tindakan nyata dan konsistensi.

Mari Berhijrah dan Tetap Berhijrah

Hijrah adalah jalan para nabi, sahabat, dan orang-orang saleh terdahulu. Kita sebagai umat akhir zaman harus menjadikan hijrah sebagai jalan hidup untuk terus memperbaiki diri dan meraih ridha Allah SWT. Mari kita berhijrah, dan terus berhijrah setiap hari dari gelap menuju terang, dari lalai menuju taat, dari maksiat menuju taubat. Jadikan setiap langkah hidup kita sebagai bagian dari perjalanan panjang menuju surga.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Rasulullah SAW:

لَا تَنْقَطِعُ الْهِجْرَةُ حَتَّى تَنْقَطِعَ التَّوْبَةُ، وَلَا تَنْقَطِعُ التَّوْبَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا

Artinya: “Hijrah tidak akan terputus sampai tobat terputus, dan tobat tidak akan terputus sampai matahari terbit dari barat.” (HR. Abu Dawud)

Hijrah adalah panggilan suci yang berlaku sepanjang hayat. (djl) 

Sumber:

Berita Terkait