Dosa Jariyah Seorang Wanita yang Terus Mengalir hingga Hari Kiamat Menurut Ajaran Islam

Radarseluma.disway.id - Dosa Jariyah Seorang Wanita yang Terus Mengalir hingga Hari Kiamat Menurut Ajaran Islam--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Dalam kehidupan modern yang penuh dengan kemajuan teknologi dan informasi, peran seorang wanita dalam membentuk masyarakat sangatlah besar. Namun, di tengah arus perubahan tersebut, tidak sedikit wanita yang tergelincir dalam perbuatan dosa yang berakibat panjang bahkan terus mengalir dosanya sebagai dosa jariyah. Sebagaimana pahala jariyah terus mengalir bagi mereka yang menanam kebaikan, maka dosa jariyah pun berlaku bagi mereka yang menanam keburukan dan menjadi sebab tersebarnya kemaksiatan.
Islam sebagai Agama yang sempurna mengajarkan bahwa setiap Manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatannya, terlebih jika perbuatan itu berdampak luas bagi orang lain. Dalam kesempatan ini kita akan mengulas secara komprehensif tentang bentuk-bentuk dosa jariyah seorang wanita, dalil-dalil yang melandasinya, serta pentingnya menjaga diri dari perbuatan yang berpotensi menjadi sumber dosa berkepanjangan.
BACA JUGA:Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari
Makna Dosa Jariyah dan Konteksnya dalam Islam
Dosa jariyah adalah dosa yang terus mengalir dosanya kepada pelakunya meskipun ia telah tiada, sebagaimana pahala jariyah yang terus mengalir karena suatu amal baik yang bermanfaat bagi banyak orang. Dalam hal ini, Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim yang mana berbunyi:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ سَنَّ فِي الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ سَنَّ فِي الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا، وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْئًا"
Artinya: “Barang siapa yang memulai suatu perbuatan baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahala perbuatannya dan pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barang siapa yang memulai perbuatan buruk dalam Islam, maka ia mendapatkan dosanya dan dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim, no. 1017)
Hadits ini menunjukkan bahwa perbuatan buruk yang menjadi contoh dan diikuti oleh orang lain akan menimbulkan dosa jariyah yang terus mengalir selama pengaruhnya masih berlangsung.
Contoh-Contoh Dosa Jariyah yang Dilakukan Wanita
1. Mengunggah Foto Aurat di Media Sosial
Salah satu bentuk dosa jariyah yang sangat umum di zaman digital ini adalah ketika seorang wanita mengunggah foto dirinya tanpa menutup aurat secara sempurna di media sosial. Jika foto tersebut dilihat, dikomentari, disebarkan, dan menjadi pemicu syahwat bagi laki-laki yang melihatnya, maka selama foto itu beredar dan dinikmati oleh orang lain, dosa terus mengalir kepada wanita tersebut.
Sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 59 yang mana berbunyi:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Artinya: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
BACA JUGA:Meningkatkan Ketaqwaan Pasca Ramadhan
2. Menjadi Influencer yang Menyesatkan
Seorang wanita yang memiliki banyak pengikut di media sosial dan mempromosikan gaya hidup bebas, pakaian terbuka, atau bahkan membenarkan kemaksiatan atas nama kebebasan, maka seluruh pengikut yang meniru gayanya atau terinspirasi olehnya menjadi sebab dosa jariyah yang terus mengalir kepadanya.
3. Mengajarkan atau Menyebarkan Pemikiran Menyimpang
Jika seorang wanita menyebarkan ajaran-ajaran feminisme liberal yang bertentangan dengan syariat Islam, seperti menolak kewajiban menutup aurat, menolak kepemimpinan laki-laki dalam keluarga, atau menghalalkan pergaulan bebas, maka selama pemikiran itu menyebar dan diamalkan orang lain, dosanya pun terus berjalan.
BACA JUGA:Kiat Menjaga Kesabaran dalam Kehidupan Sehari-hari Pasca Satu Bulan Berpuasa Ramadhan
Dampak Dosa Jariyah bagi Kehidupan Akhirat
Perbuatan buruk yang menjadi kebiasaan dan teladan akan menjadi beban di Akhirat. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa orang yang menyesatkan akan memikul dosa mereka sendiri dan dosa orang-orang yang mengikutinya sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Ankabut ayat 13: yang mana berbunyi:
وَلَيَحْمِلُنَّ أَثْقَالَهُمْ وَأَثْقَالًا مَّعَ أَثْقَالِهِمْ ۖ وَلَيُسْأَلُنَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَمَّا كَانُوا يَفْتَرُونَ
Artinya: “Dan sesungguhnya mereka akan memikul dosa-dosa mereka sendiri dan dosa-dosa (orang lain) disamping dosa mereka sendiri. Dan sesungguhnya pada hari Kiamat mereka akan ditanya tentang apa yang telah mereka ada-adakan.” (QS. Al-‘Ankabut: 13)
Ayat ini menunjukkan bahwa seseorang tidak hanya menanggung dosa pribadi, tapi juga bisa menanggung dosa orang lain jika ia menjadi sebab kesesatan itu.
Upaya Pencegahan dan Taubat
Islam senantiasa membuka pintu taubat. Wanita yang pernah melakukan perbuatan yang bisa menjadi dosa jariyah hendaknya segera bertaubat kepada Allah SWT, menghapus konten yang menyesatkan, dan menggantinya dengan amal Shalih yang menjadi pahala jariyah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar ayat 53 yang berbunyi:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya: “Katakanlah: ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dia-lah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.’” (QS. Az-Zumar: 53)
BACA JUGA:Pandangan Islam terhadap Joget Viral Bagi-bagi THR Ala Yahudi
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Dosa jariyah adalah peringatan serius bagi siapa pun, termasuk wanita, bahwa setiap perbuatan buruk yang menyebar dan ditiru akan menjadi beban di akhirat kelak. Di era digital, konten yang sekali tersebar bisa abadi dan terus menjadi sumber dosa. Oleh karena itu, penting bagi wanita muslimah untuk menjaga kehormatan, berhati-hati dalam bermedia sosial, serta menjadikan dirinya sebagai teladan kebaikan, bukan penyebar kemungkaran.
Hidup ini adalah kesempatan untuk menanam benih kebaikan. Sebagaimana pahala jariyah bisa menjadi cahaya penuntun di alam kubur, maka dosa jariyah pun bisa menjadi kegelapan yang menyesakkan. Semoga para wanita muslimah senantiasa berada dalam lindungan Allah, dijauhkan dari perbuatan yang menyebabkan dosa jariyah, dan diberi kekuatan untuk menebar kebaikan yang tak berkesudahan. (djl)
Sumber: