Abu Nawas dan Teko Emas: Mengubah Kerugian Jadi Keuntungan

Abu Nawas dan Teko Emas: Mengubah Kerugian Jadi Keuntungan

Radarseluma.disway.id - Abu Nawas dan Teko Emas: Mengubah Kerugian Jadi Keuntungan--

“Sahabat-sahabatku, aku tidak berbohong. Aku hanya bilang bahwa pasir itu bisa berubah menjadi emas jika dicampur dengan air sungai saat fajar, dan hanya orang yang berhati bersih serta niat tulus yang bisa melihat hasilnya.”

Semua saling memandang. Mereka sadar: mereka membeli pasir bukan karena percaya atau tulus, tapi karena tamak dan tergiur untung besar. Perlahan, amarah mereka padam, digantikan rasa malu.

Kabar ini sampai ke telinga Sultan. Ia tertawa puas.

“Kau memang luar biasa, Abu Nawas. Kau tidak hanya membuat orang berpikir, tapi juga mengajari mereka tentang niat, kesabaran, dan keserakahan. Dan kau telah membalik kerugian menjadi keberuntungan.”

Abu Nawas membungkuk. “Tuanku, hidup ini seperti berpuasa. Kita menahan lapar, haus, dan keinginan. Tapi jika sabar dan ikhlas, maka Idul Fitri datang—penuh kemenangan dan kebahagiaan.”

BACA JUGA:Cara Unik Abu Nawas Menghadapi Istri Galak: Pelajaran Kesabaran di Hari Raya

Sultan tersenyum bijak. “Sungguh, kadang kehilangan adalah jalan menuju pelajaran. Dan pelajaran yang berharga, lebih mulia daripada teko emas.”

Sejak hari itu, cerita tentang "Pasir Ajaib Abu Nawas" tersebar ke seluruh negeri. Dan orang-orang pun mulai belajar: bahwa tidak semua yang tampak menguntungkan itu benar-benar berharga, dan tidak semua kerugian berarti akhir dari segalanya.

Karena dalam hidup, siapa yang sabar dan ikhlas, akan mendapat emasnya—meski bukan dari pasir. (djl)

 

Sumber: