Menggapai Cinta Allah di 10 Malam Terakhir

Menggapai Cinta Allah di 10 Malam Terakhir

Radarseluma.disway.id - Menggapai Cinta Allah di 10 Malam Terakhir--

Radarseluma.disway.id - Setiap Muslim pasti mendambakan cinta Allah, karena cinta-Nya adalah sumber kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat. Salah satu momen terbaik untuk meraih cinta-Nya adalah 10 malam terakhir bulan Ramadan. Malam-malam ini memiliki keistimewaan luar biasa, di antaranya terdapat Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ۝ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3)

Dalam hadits shahih, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ

Artinya: "Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: Rasulullah SAW bersungguh-sungguh dalam ibadah pada 10 malam terakhir (Ramadhan) lebih dari malam-malam lainnya." (HR. Muslim, no. 1175)

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW meningkatkan intensitas ibadah di 10 malam terakhir untuk menggapai cinta Allah dan keberkahan Lailatul Qadar.

BACA JUGA:Keluarga Besar Bintang Cell & Oppo Berbagi Takjil dan Buka Bersama, Wujud Syukur di Bulan Ramadhan

Keutamaan 10 Malam Terakhir Ramadan

1. Turunnya Malam Lailatul Qadar

Lailatul Qadar adalah malam penuh keberkahan, di mana takdir tahunan manusia ditetapkan oleh Allah. Dalam malam ini, pahala ibadah dilipatgandakan seperti ibadah selama lebih dari 83 tahun.

Allah berfirman:

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ۝ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Artinya: "Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan hingga terbit fajar." (QS. Al-Qadr: 4-5)

Keistimewaan ini mendorong kita untuk beribadah lebih tekun agar mendapatkan rahmat dan ampunan Allah.

2. Peluang Besar untuk Mendapatkan Ampunan Allah

Pada 10 malam terakhir, Allah membukakan pintu ampunan seluas-luasnya bagi hamba-Nya yang bertobat dengan tulus. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari, no. 1901; Muslim, no. 760)

Ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk memohon ampunan dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah.

3. Meneladani Sunnah Rasulullah SAW 

Dalam hadits lain, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Artinya: "Jika telah masuk 10 malam terakhir, Rasulullah SAW mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari, no. 2024; Muslim, no. 1174)

Maksudnya, beliau lebih bersungguh-sungguh dalam ibadah, menjauhi hubungan suami-istri untuk lebih fokus beribadah, dan membangunkan keluarganya agar mereka juga mendapatkan berkah malam-malam tersebut.

BACA JUGA:Mencari Keberkahan Malam dengan Qiyamul Lail

Amalan-Amalan di 10 Malam Terakhir

1. Shalat Malam dan Qiyamul Lail

Rasulullah SAW sangat menekankan shalat malam pada 10 malam terakhir. Shalat Tahajud dan Tarawih menjadi sarana utama mendekatkan diri kepada Allah.

2. Memperbanyak Doa, Terutama Doa yang Diajarkan Rasulullah SAW 

Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah bertanya kepada Rasulullah SAW:

Artinya: "Ya Rasulullah, jika aku mendapati Lailatul Qadar, doa apa yang harus aku baca?"

Rasulullah SAW menjawab:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah aku." (HR. Tirmidzi, no. 3513)

BACA JUGA:Menjaga Hati agar Tetap Khusyuk di Akhir Ramadhan

3. Membaca Al-Qur'an dan Berdzikir

Mengisi malam-malam ini dengan tilawah Al-Qur'an, dzikir, dan shalawat sangat dianjurkan. Allah berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya: "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra’d: 28)

4. I’tikaf di Masjid

Rasulullah SAW selalu beri’tikaf pada 10 malam terakhir Ramadan. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَعْتَكِفُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: "Rasulullah SAW selalu beri’tikaf pada 10 malam terakhir bulan Ramadan." (HR. Bukhari, no. 2025; Muslim, no. 1171)

I’tikaf adalah bentuk totalitas penghambaan kepada Allah dengan menjauhkan diri dari kesibukan duniawi dan fokus beribadah.

Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa untuk menggapai cinta Allah di 10 malam terakhir Ramadan adalah kesempatan langka yang tidak boleh disia-siakan. Dengan memanfaatkan malam-malam ini untuk shalat, dzikir, membaca Al-Qur'an, bersedekah, dan memperbanyak doa, kita bisa mendapatkan ampunan dan keberkahan yang luar biasa.

Sebagai Muslim, kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghidupkan 10 malam terakhir Ramadan dengan penuh keimanan dan ketulusan. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang dicintai. Aamiin.(djl)

Sumber: