Abu Nawas dan Pertanyaan Sulit dari Raja Al-Rasyid

Abu Nawas dan Pertanyaan Sulit dari Raja Al-Rasyid

Radarseluma.disway.id- Abu Nawas dan Pertanyaan Sulit dari Raja Al-Rasyid --

Radarseluma.disway.id - Di sebuah Kerajaan yang makmur, Raja Harun Al-Rasyid terkenal sebagai pemimpin yang bijaksana sekaligus gemar menguji kecerdasan para cendekiawan. Namun, di antara semua orang cerdas di kerajaannya, hanya satu yang selalu berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaannya dengan cara yang unik dan penuh kelicikan yaitu Abu Nawas.

Suatu hari, sang Raja ingin menguji kecerdasan Abu Nawas dengan pertanyaan yang tampaknya mustahil dijawab. Ia memanggil Abu Nawas ke Istana dan berkata,

"Abu Nawas, aku ingin kau menjawab pertanyaanku dengan jujur. Jika kau bisa menjawabnya dengan benar, aku akan memberimu hadiah besar. Tetapi jika tidak, kau akan menerima hukuman berat."

Abu Nawas, yang sudah terbiasa dengan tipu daya sang Raja, tetap tenang dan tersenyum. "Baiklah, Baginda. Silakan ajukan pertanyaannya," katanya dengan sopan.

Raja lalu bertanya, "Apa yang lebih berat: satu kilogram kapas atau satu kilogram besi?"

Abu Nawas tersenyum, lalu menjawab, "Tentu saja keduanya memiliki berat yang sama, Baginda. Satu kilogram tetaplah satu kilogram, tidak peduli apakah itu kapas atau besi."

Raja mengangguk, tetapi kemudian melanjutkan, "Kalau begitu, mana yang lebih mudah dibawa?"

Abu Nawas berpikir sejenak sebelum menjawab, "Tergantung siapa yang membawanya, Baginda. Jika seorang pandai besi yang terbiasa mengangkat beban berat, maka satu kilogram besi tidaklah sulit. Tapi bagi seorang penenun yang bekerja dengan benang halus, satu kilogram kapas pun bisa terasa berat."

Raja Harun Al-Rasyid mengangguk-angguk, tampak terkesan dengan jawaban Abu Nawas. Namun, ia belum puas. "Baiklah, sekarang aku akan memberimu pertanyaan terakhir. Jika kau bisa menjawabnya, kau boleh meminta hadiah apa pun dariku."

Abu Nawas mengangguk, siap mendengarkan.

"Bisakah kau menjelaskan, di mana sebenarnya Pusat Dunia?"

Abu Nawas tersenyum lebar. Ia pun mengambil tongkatnya, menancapkannya ke tanah, dan berkata, "Di sinilah pusat Dunia, Baginda!"

Raja terkejut. "Bagaimana bisa kau berkata begitu?"

Abu Nawas menjelaskan dengan penuh keyakinan, "Baginda, di mana pun seseorang berdiri dan merasa menjadi Pusat dari kehidupannya, di situlah Pusat Dunia bagi dirinya. Tidak ada tempat yang lebih utama dari tempat di mana kita berdiri saat ini."

Sumber: