Menghindari Sifat Hasad dan Dengki di Bulan Ramadhan

Radarseluma.disway.id - Menghindari Sifat Hasad dan Dengki di Bulan Ramadhan--
Radarseluma.disway.id - Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan, ampunan, dan rahmat Allah SWT. Bulan ini menjadi kesempatan bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ketakwaan, memperbanyak amal ibadah, serta membersihkan hati dari sifat-sifat tercela, salah satunya adalah hasad (iri hati) dan dengki. Hasad dan dengki adalah penyakit hati yang dapat merusak hubungan antar sesama manusia dan mengurangi pahala ibadah.
Dalam Islam, hasad dilarang karena dapat menyebabkan permusuhan dan kebencian. Allah SWT dan Rasulullah SAW telah banyak memperingatkan umat Islam agar menjauhi sifat ini. Oleh karena itu, di bulan yang suci ini, kita harus berusaha menghindari dan membersihkan hati dari sifat hasad serta menggantinya dengan sikap syukur dan Qana'ah (merasa cukup dengan pemberian Allah).
Pengertian Hasad dan Dengki
Hasad secara bahasa berarti "keinginan seseorang agar nikmat yang dimiliki orang lain hilang darinya." Dalam terminologi Islam, hasad adalah perasaan iri yang membuat seseorang tidak senang melihat orang lain mendapatkan nikmat dan mengharapkan nikmat itu hilang.
Sedangkan dengki adalah hasad yang disertai dengan usaha untuk merugikan orang lain demi menghilangkan nikmat yang ada padanya. Dengki lebih berbahaya karena tidak hanya merusak hati pelakunya tetapi juga berusaha mencelakai orang yang didengkinya.
BACA JUGA:Memaknai Puasa Sebagai Pembersihan Diri
Dalil-dalil tentang Larangan Hasad dan Dengki
1. Dalil dari Al-Qur’an
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Falaq ayat 5 yang mana berbunyi:
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Artinya: "Dan dari kejahatan pendengki apabila dia dengki." (QS. Al-Falaq: 5)
Ayat ini menunjukkan bahwa sifat hasad merupakan suatu keburukan yang dapat mendatangkan kejahatan. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk berlindung kepada Allah SWT dari kejahatan orang yang dengki.
Dalam Surat lain yaitu Surat An-Nisa ayat 32, Allah SWT juga menegaskan dan berfirman yang berbunyi:
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ
Artinya: "Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain." (QS. An-Nisa: 32)
Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk tidak iri terhadap kelebihan atau karunia yang diberikan Allah kepada orang lain, karena setiap orang telah mendapatkan rezekinya masing-masing sesuai dengan ketetapan Allah SWT.
BACA JUGA:Menghindari Emosi Berlebihan Saat Berpuasa
2. Dalil dari Hadis
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim Rasulullah SAW bersabda sebagaimana berbunyi:
لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا
Artinya: "Janganlah kalian saling hasad, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. Muslim)
Hadist ini mengajarkan kepada kita bahwa hasad dapat menimbulkan kebencian dan permusuhan, sehingga harus dijauhi demi menjaga persaudaraan dalam Islam.
Rasulullah SAW juga bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Abu Dawud Rasulallah bersabda yang berbunyi:
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ، فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Artinya: "Jauhilah sifat hasad, karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar." (HR. Abu Dawud)
Hadist ini menunjukkan bahwa sifat hasad tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga merusak amal kebaikan pelakunya. Seorang yang memiliki hasad akan kehilangan pahala amalannya karena hatinya selalu dipenuhi dengan kebencian dan ketidakpuasan.
BACA JUGA:Menanamkan Rasa Syukur dalam Setiap Keadaan Lapang Maupun Sempit
Menghindari Hasad dan Dengki di Bulan Ramadhan
Bulan Suci Ramadhan adalah kesempatan emas untuk membersihkan hati dan memperbaiki diri. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari sifat hasad dan dengki di bulan yang mulia ini:
-
- Memohon perlindungan kepada Allah dari penyakit hati seperti hasad dan dengki.
- Membaca doa agar hati selalu bersih dari perasaan iri.
-
Bersyukur atas Nikmat yang Diberikan Allah
- Menyadari bahwa setiap orang memiliki rezekinya masing-masing.
- Fokus pada nikmat yang telah Allah berikan daripada membandingkan dengan orang lain.
-
Menghindari Perasaan Membandingkan Diri dengan Orang Lain
- Mengingat bahwa setiap orang memiliki ujian dan nikmat yang berbeda-beda.
- Mengembangkan sikap qana'ah (merasa cukup dengan pemberian Allah).
-
Memperbanyak Sedekah dan Kebaikan
- Dengan berbagi rezeki, hati menjadi lebih lapang dan terhindar dari rasa iri.
- Sedekah juga dapat membersihkan hati dari sifat buruk.
-
Mendoakan Kebaikan untuk Orang Lain
- Jika melihat orang lain mendapatkan nikmat, biasakan untuk mendoakannya, bukan iri terhadapnya.
- Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka malaikat akan berkata, 'Dan bagimu juga seperti itu.'" (HR. Muslim)
-
Memperbanyak Membaca Al-Qur’an
- Al-Qur’an adalah penyembuh bagi penyakit hati, termasuk hasad dan dengki.
- Membaca dan merenungkan makna Al-Qur’an dapat membantu kita lebih bersabar dan menerima takdir Allah dengan ikhlas.
BACA JUGA:Momentum Ramadhan: Menjadikan Shalat Sebagai Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Maka dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa hasad dan dengki adalah penyakit hati yang sangat berbahaya, baik bagi individu maupun masyarakat. Sifat ini dapat menghancurkan amal kebaikan dan menyebabkan permusuhan. Dalam Islam, hasad dilarang keras, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis.
Bulan Suci Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan membersihkan hati dari sifat-sifat tercela. Dengan memperbanyak ibadah, dzikir, doa, sedekah, dan membaca Al-Qur’an, kita dapat menghindari sifat hasad dan menggantikannya dengan rasa syukur dan Qana'ah.
Sebagai Muslim, kita harus senantiasa berusaha memperbaiki diri, terutama di bulan yang penuh keberkahan ini. Semoga Allah SWT melindungi kita dari penyakit hati seperti hasad dan dengki, serta memberikan kita hati yang bersih dan penuh keikhlasan. Aamiin.
Semoga uraian ini bermanfaat dan menjadi motivasi untuk meningkatkan ketaqwaan di bulan Suci Ramadhan. (djl)
Sumber: