KHUTBAH JUM'AT BULAN SYA'BAN MENJELANG RAMADHAN

KHUTBAH JUM'AT BULAN SYA'BAN MENJELANG RAMADHAN

Radarseluma.disway.id khutbah Jum'at --

Radarsrluma.disway.id - 

الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.

أما بعد:

فيا أيها الناس، أوصيكم ونفسي المقصرة بتقوى الله تعالى، فقد فاز المتقون، كما قال الله عز وجل:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (آل عمران: 102).

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim." (QS. Ali 'Imran: 102)

Hadirin sekalian yang dimuliakan oleh Allah,

Kita saat ini berada di penghujung bulan Sya’ban, bulan yang memiliki keutamaan besar dan menjadi persiapan bagi datangnya bulan yang penuh berkah, yaitu bulan Ramadhan. Rasulullah SAW telah mencontohkan bagaimana beliau memperbanyak amal ibadah di bulan ini, terutama puasa Sunnah, sebagai bentuk persiapan diri sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Dalam kesempatan ini kita akan mengambil judul khutbah yang berjudul:

"Keutamaan Bulan Sya’ban di awal Ramadhan"

Bulan Sya’ban memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Salah satu keutamaannya adalah bahwa amal perbuatan manusia diangkat ke hadapan Allah pada bulan ini. Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ memperbanyak puasa di bulan Sya’ban agar saat amal beliau diangkat, beliau dalam keadaan berpuasa.

Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:

قلتُ: يا رسولَ اللَّهِ، لم أرَكَ تَصومُ شهرًا مِنَ الشُّهورِ ما تَصومُ مِن شَعبانَ؟ قالَ: ذلِكَ شَهْرٌ يغفلُ النَّاسُ عنهُ بينَ رَجَبَ ورَمضانَ، وَهوَ شَهْرٌ تُرفَعُ فيهِ الأعمالُ إلى ربِّ العالمينَ، فأُحِبُّ أن يُرفَعَ عملي وأَنا صائمٌ.

"Aku berkata: 'Wahai Rasulullah, aku tidak melihat engkau banyak berpuasa dalam bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?' Rasulullah menjawab: 'Itu adalah bulan yang sering dilupakan oleh manusia antara Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan diangkatnya amal perbuatan kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalanku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.'" (HR. An-Nasa’i, Hasan)

BACA JUGA:Inilah Lima Teman yang Setia Menemani Ke Dalam Kubur

Hadis ini menunjukkan bahwa bulan Sya’ban adalah momen yang sangat penting untuk memperbanyak amal shalih. Jika Rasulullah ﷺ yang sudah dijamin dosanya diampuni masih mempersiapkan diri dengan berpuasa di bulan ini, bagaimana dengan kita yang masih memiliki banyak dosa dan kekurangan?

Persiapan Menyambut Ramadhan

Bulan Sya’ban juga merupakan kesempatan untuk melatih diri sebelum memasuki Ramadhan. Sebagaimana seorang atlet membutuhkan latihan sebelum pertandingan besar, kita juga perlu melatih ibadah kita sebelum menghadapi Ramadhan. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam bulan Sya’ban sebagai bentuk persiapan:

1. Memperbanyak Puasa Sunnah

Sebagaimana telah disebutkan dalam hadis sebelumnya, Rasulullah ﷺ banyak berpuasa di bulan Sya’ban. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk melatih diri agar terbiasa berpuasa dan tidak kaget saat memasuki bulan Ramadhan.

2. Memperbanyak Istighfar dan Taubat

Bulan Sya’ban adalah waktu yang tepat untuk membersihkan hati dan memohon ampun kepada Allah sebelum memasuki bulan yang penuh berkah. Rasulullah ﷺ bersabda:

رَغِمَ أنفُ امرئٍ أدركَ رمضانَ فلم يُغفَرْ له

"Celakalah seseorang yang mendapati bulan Ramadhan tetapi dosanya tidak diampuni." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al-Hakim, Hasan)

Jangan sampai kita memasuki Ramadhan dalam keadaan masih bergelimang dosa dan kemaksiatan.

BACA JUGA:Inilah Sunnah Yang Dianjurkan Saat Ziarah Kubur Dalam Islam

3. Meningkatkan Bacaan Al-Qur’an

Sebagian ulama salaf mulai memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Sya’ban sebagai latihan sebelum datangnya Ramadhan. Kita pun dianjurkan untuk mulai membiasakan diri dengan tilawah Al-Qur’an, mentadabburinya, dan mengamalkannya.

4. Menunaikan Hutang Puasa Tahun Lalu

Bagi yang masih memiliki hutang puasa dari Ramadhan sebelumnya, hendaknya segera mengqadhanya sebelum datangnya Ramadhan berikutnya. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:

كان يكونُ عليَّ الصومُ من رمضانَ فما أستطيعُ أنْ أقضيَهُ إلَّا في شعبانَ

"Aku memiliki hutang puasa Ramadhan, dan aku tidak mampu mengqadhanya kecuali di bulan Sya’ban." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jama’ah yang dirahmati Allah,

Bulan Sya’ban adalah bulan persiapan, bulan pemanasan sebelum memasuki Ramadhan. Jangan sampai kita memasuki bulan Ramadhan dalam keadaan tidak siap, karena Ramadhan adalah bulan yang sangat berharga.

Allah berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ (البقرة: 185)

"Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil)." (QS. Al-Baqarah: 185)

Maka marilah kita gunakan sisa bulan Sya’ban ini untuk memperbanyak amal shalih dan mempersiapkan diri sebaik mungkin agar kita bisa mendapatkan keberkahan di bulan Ramadhan.

الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيمًا لشأنه، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلَّى الله عليه وعلى آله وأصحابه وسلَّم تسليمًا كثيرًا.

اللهم بارك لنا في شعبان وبلغنا رمضان، اللهم اغفر لنا ذنوبنا وطهر قلوبنا وزكّ نفوسنا، اللهم اجعلنا من المقبولين في هذا الشهر الكريم، اللهم أعنا على الصيام والقيام وتلاوة القرآن، ووفقنا لما تحب وترضى.

عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى، وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي، يعظكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.

Marilah kita jadikan bulan Sya’ban sebagai momentum untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal, dan mempersiapkan hati menyambut Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan akan ampunan dari Allah. Semoga Allah memberikan kita kesehatan dan kesempatan untuk meraih keberkahan Ramadhan. (djl)

Sumber: