DLH Seluma Sebut PT BPA Belum Kantongi Izin Lingkungan

DLH Seluma Sebut PT BPA Belum Kantongi Izin Lingkungan

kadis dlh seluma--

 

PEMATANG AUR, Radarseluma.Disway.Id - Saat ini Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu diketahui tengah kedatangan investor baru yang bergerak tentang pengolahan minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Yakni PT Bengkulu Panen Agri (BPA). Hanya saja, hingga saat ini PT BPA diketahui belum mengantongi izin.

 

BACA JUGA:Tumpukkan Sampah di Bungamas Jadi Keluhan Warga

BACA JUGA:Dugaan Honorer Siluman Seharusnya Diusut Tuntas Agar Tidak Jadi Fitnah, Apa Hanya Sekedar Viral?

Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Seluma, Sudarman, SP saat dikonfirmasi Radar Seluma diruang kerjanya mengatakan, jika rencana pendirian pabrik CPO tersebut akan dibangun di Desa Riak Siabun, Kecamatan Sukaraja. Saat ini pihak perusahaan tersebut telah memiliki lahan seluas kurang lebih 30 hektare untuk pendirian pabrik CPO berkapasitas menengah 15 ton per jam.

 

Walaupun pihak perusahaan telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Namun sampai saat ini menurutnya PT BPA belum mengantongi izin lingkungan terkait limbahnya.

 

"Memang ada investor baru tentang Pabrik CPO berkapasitas menengah 15 ton per jam. Kalau lokasinya di Desa Riak Siabun diatas lahan sekitar 30 hektare. Tapi izin lingkungannya ke kita belum ada," sampainya.

 

Sementara itu, saat ini ditengah-tengah masyarakat setempat sedang terjadi pro kontra tentang pendirian pabrik CPO tersebut. Masyarakat yang menolak, beranggapan akan berdampak negatif terkait limbahnya. Namun masyarakat yang mendukung akan membantu mensejahterakan masyarakat setempat melalui lapangan pekerjaannya.

 

Hal tersebut diakui anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seluma, Wandi yang kediamannya memang berada di Desa Riak Siabun. Dikatakannya, pada intinya dirinya mendukung adanya investor baru di Desa Riak Siabun. Selagi ada manfaatnya bagi masyarakat setempat. Selain itu, dengan adanya pabrik-pabrik CPO yang baru, pastinya akan mempengaruhi harga TBS kelapa sawit yang lebih kompetitif.

Sumber: