SUTT PLTU Teluk Sepang Bengkulu Beroperasi, Pengakuan Warga Banyak Dampak Buruk yang Terjadi

SUTT PLTU Teluk Sepang Bengkulu Beroperasi, Pengakuan Warga Banyak Dampak Buruk yang Terjadi

SUTT di Padang Kuas--

 

“Mental terhadap anak dan ibu-ibu terganggu, bila hujan turun, kami sudah merasa takut dan memastikan harus berada di dalam rumah,” tuturnya.

 

“Para orang tua murid juga harus menjemput anak-anak mereka yang bersekolah di PAUD dan SD bila terjadi hujan di Desa Padang Kuas karena mereka ketakutan ketika berada di luar rumah saat cuaca buruk,” cerita Pessi.

 

Pessi menambahkan, kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) bagi balita di Desa Padang Kuas terpaksa dibatalkan jika terjadi hujan dengan tujuan demi keamanan Bersama.

 

Sebelumnya, pada tahun 2019 Pessi menjelaskan bahwa berbagai peralatan elektronik warga Padang Kuas telah mengalami kerusakan, tetapi tidak ada respon sama sekali dari PT TLB.

 

Dalam mediasi ini, Edi Purwono warga Desa Padang Kuas mengisahkan, ia pernah menyaksikan pantulan petir dari tower SUTT Teluk Sepang yang mengakibatkan kerusakan berbagai peralatan elektronik yang sedang dalam kondisi terhubung dengan meteran Listrik di rumah warga. Saat ujicoba SUTT PLTU Teluk Sepang tahun 2019, terjadi banyak kerusakan alat elektronik milik warga secara bersamaan dan musibah serupa terulang pada tahun 2024.

BACA JUGA:Malam Tahun Baru 2025, Polres Seluma Tegaskan Jangan Mainkan Petasan

BACA JUGA: Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air 176 Orang

“Akibat penderitaan selama 4 tahun terakhir, kami menuntut ganti rugi atas kerusakan ratusan barang elektronik kepada PT TLB. Tidak hanya itu, kami juga menuntut pemindahan tower SUTT PLTU Teluk Sepang,” tuntut Edi.

 

HRD Engineer PT TLB Zulhelmi Burhan membantah keluhan warga Desa Padang Kuas disebabkan sejak beroperasinya tower SUTT PLTU Teluk Sepang karena pihaknya sudah menjalankannya sesuai dengan standar operasional dan sudah disetujui oleh pemerintah.

Sumber: