6 UMKM Lolos Seleksi, IMA UMKM Award 2024 Berikan Pengalaman Berbeda

 6 UMKM Lolos Seleksi, IMA UMKM Award 2024 Berikan Pengalaman Berbeda

UMKM Award 2024 digelar IMA--

Hingga akhirnya, kini tersisa 6 UMKM pilihan dewan juri, yang telah melakukan penjurian pada minggu kedua bulan November 2024, yaitu:

1. Pariwisata Sanggar Beach – Yoseph Fauzi berasal dari Bandar Lampung 

2. Batik Namburan – Evi Rosalina Widyayanti berasal dari Sleman

3. Desa Wisata Kubu Gadang – Yuliza Zen berasal dari Padang

4. Fishsnack – Wiko Puji Susanto berasal dari Bogor

5. Abang Sayur Organik – Diyah Rahmawati WS berasal dari Malang

6. Cokelatin Indonesia – Irena Farriha Surosoputra berasal dari Tangerang

 

Presiden IMA Pusat, Suparno Djasmin, mengatakan bahwa UMKM Awards 2024 kali ini didesain berbeda dibandingkan dengan UMKM Awards pada tahun-tahun sebelumnya. “Pada tahun ini, IMA berkomitmen untuk turut memberikan pengembangan bagi peserta UMKM agar pengetahuan dan kemampuan mereka dalam berbisnis meningkat. Pengembangan tersebut diberikan melalui program pelatihan hingga pendampingan bisnis.”

 

Vice President UMKM IMA Pusat, Erik Hidayat, juga menyampaikan bahwa program pengembangan yang diberikan diharapkan dapat memotivasi para peserta dan menginspirasi UMKM lainnya dalam menjalankan bisnis. “Program pengembangan ini menjadi salah satu cara yang IMA lakukan dalam mengembangkan UMKM di Indonesia. Peserta yang mendapatkan kesempatan tersebut diharapkan termotivasi dan mampu menginspirasi pelaku UMKM lainnya.”

 

Respon Positif Peserta IMA UMKM Award 2024

Yuliza Zen, yang merupakan salah satu peserta UMKM Awards 2024 dengan brand bisnisnya, yaitu “Desa Wisata Kubu Gadang,” merasa bersyukur bisa terpilih menjadi salah satu dari 20 UMKM yang mendapatkan kesempatan pelatihan dan pengembangan. “Bisnis Desa Wisata Kubu Gadang dijalankan berawal dari misi saya bersama teman-teman untuk memajukan pariwisata desa Kubu Gadang. Dengan misi tersebut, saya mengembangkan sejumlah usaha yang dapat meningkatkan perekonomian desa Kubu Gadang sebagai desa pariwisata,” tutur Yuliza.

 

Sumber: